Feb 4th 2023, 14:02, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Ilustrasi Gedung Sate. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemprov Jabar, Noneng Komara, menyebut realisasi investasi Jabar pada tahun 2022 mencapai angka Rp 174,6 triliun dan menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Perolehan itu juga melampaui target yang dicanangkan BKPM senilai Rp 169,27 triliun dan Perubahan Rencana Strategis DPMPTSP Jabar tahun 2018 hingga 2023 senilai Rp 105 triliun. Adapun investasi yang ditanam di Jabar itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Apabila dirincikan, wilayah dengan kontribusi realisasi investasi paling tinggi yakni Kabupaten Bekasi dengan angka 29,94 persen, Kabupaten Karawang dengan angka 21,31 persen, dan Kabupaten Bogor dengan angka 8,79 persen. Sementara itu, sektor dengan realisasi investasi paling tinggi di Jabar yakni sektor Transportasi, Gudang, dan Komunikasi dengan angka 25,45 persen.
"Sementara itu, pada tahun 2021, total realisasi investasi Jawa Barat sebesar Rp 136,13 triliun," kata dia melalui keterangan yang diterima pada Sabtu (4/2).
Noneng pun menambahkan penyerapan tenaga kerja di Jabar pada tahun 2022 (yoy) yang berasal dari PMA dan PMDN berjumlah 185.470 orang. Dari angka itu, PMA paling banyak menyerap tenaga kerja di Jabar dengan angka 109.789 orang.
"Serapan tenaga kerja berasal dari perusahaan PMA sebesar 109.789 orang dan dari perusahaan PMDN sebesar 75.681 orang," ucap dia.
Noneng menilai tingginya angka realisasi investasi di Jabar disebabkan pemerintah di kabupaten dan kota turut serta menciptakan iklim yang baik bagi investasi. Untuk PMDN misalnya, sambung dia, marak investasi yang ditanamkan di sektor itu karena pengurusan perizinannya mudah.
Dengan bekal tingginya realisasi investasi di tahun 2022, Noneng mengaku pihaknya siap untuk merealisasikan target investasi senilai Rp 188 triliun oleh BPKM RI pada tahun 2023. Dia pun mengaku sudah menyiapkan inovasi baru guna mencapai target tersebut.
"Ada inovasi-inovasi baru dari DPMPTSP Jabar, ada MPP digital, harapannya pelayanan investasi makin memudahkan," ujar dia.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan realisasi investasi di Jawa Barat (Jabar) mencapai Rp 174 triliun sepanjang tahun 2022. Pria yang akrab disapa Emil itu sempat merasa bingung karena banyak investor memilih Jabar sebagai pilihan investasi. Dia bahkan memprediksi nilai investasi akan turun dengan adanya ancaman resesi.
"Sekarang dengan pemulihan ekonomi, investasi tertinggi sejarah padahal lagi resesi dan COVID-19, Rp 174 triliun. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di atas nasional dan inflasi terjaga," ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung AA Maramis Jakarta, Kamis (26/1).
Emil juga menyebut angka investasi ini membuat Jabar di posisi pertama selama lima tahun berturut-turut. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Jabar mencapai 5,7 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar