Direktur AdMedika Dian Prambini (keempat dari kiri) dan jajaran Dewan Penasihat Medis (DPM) pada acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk penambahan Dewan Penasihat Medis (DPM) sebagai medical expert untuk Medical Advisor Board (MAB) AdMedika pada Rabu (5/11). Foto: Telkom
Sebagai bagian dari penguatan tata kelola layanan kesehatan dan langkah proaktif dalam memenuhi ketentuan SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025 terkait penyelenggaraan produk asuransi kesehatan, PT Administrasi Medika (AdMedika), perusahaan Digital Third Party Administrator (TPA) di bawah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, meresmikan kerja sama penambahan Dewan Penasihat Medis (DPM).
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut dilakukan pada Rabu (5/11) yang bertujuan memperkuat Medical Advisor Board (MAB) AdMedika dengan dukungan para ahli medis. Langkah ini juga menjadi komitmen nyata AdMedika sebagai TPA dalam memastikan penyelenggaraan layanan administrasi dan pengelolaan klaim kesehatan berjalan sesuai standar medis, prinsip kehati-hatian, serta semangat Good Corporate Governance (GCG) yang telah diatur OJK.
Direktur AdMedika Dian Prambini saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk penambahan Dewan Penasihat Medis (DPM) sebagai medical expert untuk Medical Advisor Board (MAB) AdMedika pada Rabu (5/11). Foto: Telkom
Dalam keterangannya, Direktur AdMedika, Dian Prambini, menjelaskan, DPM akan berperan untuk memberikan pandangan profesional terhadap aspek medis dalam proses klaim, pelaksanaan telaah utilisasi (utilization review), serta penyusunan kebijakan medis yang sejalan dengan perkembangan praktik kedokteran dan regulasi industri.
"Dalam mendukung SE OJK No. 7/SEOJK.05/2025 AdMedika berkomitmen menjadi mitra yang tidak hanya unggul secara digital dan operasional, tetapi juga kuat dalam kapabilitas medis," ujar Dian.
"Melalui pembentukan Dewan Penasihat Medis ini, kami memastikan setiap proses klaim dan layanan kesehatan bagi peserta asuransi didasarkan pada penilaian medis yang objektif, transparan, dan berintegritas," tambahnya.
Salah satu medical expert, Profesor Agus, pun menuturkan bahwa kehadiran DPM tidak hanya memperkuat analisa medis di AdMedika, tetapi dapat membantu seluruh perusahaan asuransi rekanan menyediakan layanan yang lebih tepercaya.
"Penambahan Dewan Penasihat Medis ini juga merupakan langkah strategis untuk memastikan implementasi SEOJK 7/2025 berjalan optimal, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan peserta asuransi. Dengan adanya DPM ini tidak hanya memperkuat AdMedika saja dalam Analisa medis namun juga membantu seluruh asuransi rekanan AdMedika untuk memberikan pelayanan terbaik melalui analisa medis yang akurat kepada peserta," tambah Prof Agus.
Dr. dr. Wahyu Widodo, Sp.O.T, Subsp.T.L.B.M.(K), S.H (kiri) dan Direktur AdMedika Dian Prambini saat melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk penambahan Dewan Penasihat Medis (DPM) sebagai medical expert untuk Medical Advisor Board (MAB) AdMedika pada Rabu (5/11). Foto: Telkom
Sebagai bagian dari ekosistem TelkomGroup, AdMedika akan terus memperluas perannya dalam mendukung ekosistem industri Kesehatan untuk bertransformasi menuju pengelolaan layanan kesehatan yang terintegrasi, efisien, dan berdaya saing tinggi.
Melalui pembentukan DPM ini, AdMedika memperkuat posisinya sebagai Digital TPA Leader & Healthcare Solution Partner in Indonesia, yang tidak hanya berfokus pada efisiensi administratif, tetapi juga pada penguatan tata kelola medis dalam mendukung ekosistem asuransi kesehatan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar