Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menginvestigasi penyebab pesawat Airfast mengalami gangguan teknis saat mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (8/3).
KNKT telah mengambil black box untuk mengumpulkan data mengusut insiden ini.
Humas Sekretariat KNKT Anggo Anurogo mengatakan, pihaknya belum bisa membeberkan kronologis pesawat itu mengalami gangguan teknis.
"KNKT menginvestigasi kejadian tersebut. Saat ini KNKT masih dalam proses pengumpulan data, black box sudah dilepas dan akan di-download di Lab Black box KNKT," katanya saat dihubungi, Minggu (9/12).
Selain mengambil black box, KNKT juga bakal memanggil pilot untuk dimintai keterangan.
"Pilot juga akan dijadwalkan interview di kantor KNKT. Saat ini hanya hal tersebut yang bisa kami sampaikan," sambungnya.
Pesawat tergelincir di Bandata I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (8/3). Foto: Dok. Istimewa
Pesawat Airfast dengan nomor registrasi DH PK OAM 6 dari Benete, Sumbawa Barat, mengalami kendala teknis saat melakukan pendaratan di Bandara I Gusti Ngurah Rai-Bali pada pukul 09.26 WITA.
Pesawat itu mengangkut tujuh orang penumpang. General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Terdapat 7 orang penumpang yang semuanya telah dievakuasi dan tidak mengalami cedera serius," ujarnya, Sabtu (7/3).
Akibat peristiwa itu bandara I Gusti Ngurah Rai sempat ditutup pada pukul 10.15 sampai dengan 12.10 WITA. Sebab petugas memerlukan waktu untuk mengevakuasi pesawat yang berada di tengah runaway dan mengevakuasi korban.
Akibat penutupan tersebut 31 penerbangan terdampak, yakni 10 keberangkatan ditunda dan pendaratan 21 penerbangan dialihkan ke beberapa bandara alternatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar