Seorang pria di Surabaya mengamuk dan memaksa seorang siswa SMA untuk bersujud dan menggonggong di hadapannya. Hal itu disaksikan oleh sejumlah orang yang berkerumun. Momen ini terekam kemudian viral.
Peristiwa itu terjadi di SMAK Gloria 2 Surabaya pada Senin (21/10). Pria tersebut berinisial IV. Sedangkan, siswa laki-laki yang bersujud berinisial EN murid SMAK Gloria 2 Surabaya.
Kejadian ini bermula saat IV mendatangi SMAK Gloria 2 Surabaya saat jam pulang sekolah untuk mencari EN. Alasannya karena tidak terima anaknya yang berinisial EL murid SMA Cita Hati Surabaya diejek oleh EN saat pertandingan basket di salah satu mal di Surabaya.
IV kemudian menyuruh EN untuk meminta maaf di hadapannya dengan bersujud sambil menggonggong. Pihak guru SMAK Gloria 2 Surabaya dan sekuriti yang berada di lokasi berusaha menenangkan IV, namun pelaku masih mengamuk.
Polda Jatim Usut
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, memastikan pihaknya mengusut perkara ini kendati kedua belah pihak telah saling memaafkan.
Yang diusut adalah laporan dari pihak sekolah atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan pemaksaan kehendak. Laporan itu teregister dengan nomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
"Dari pihak sekolah ini, dari SMA Gloria ini, terus mendesak agar Polrestabes Surabaya melakukan proses lanjut, terkait dengan kejadian ini. Dan sekarang ini kita juga terus melakukan pendalaman," ujar Dirmanto, Rabu (13/11).
Polisi telah memanggil sejumlah saksi mulai dari pihak SMAK Gloria 2 Surabaya, orang tua EN serta IV, untuk dimintai keterangan.
"Kita juga sudah melakukan pemeriksaan kepada saudara I ini, kemudian juga kepada kedua belah pihak orang tua, juga sudah diperiksa. Guru-guru sudah diperiksa. Kurang lebih ada sekitar 8 orang yang sudah diperiksa," ucapnya.
Dirmanto mengatakan Polrestabes Surabaya juga sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan masih menyelidiki atas peristiwa tersebut.
"Ada, dari rekaman flashdisk yang kita simpan, dari CDR yang ada di sana. Masih penyelidikan," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar