Oct 9th 2024, 11:34, by Andreas Ricky Febrian, kumparanNEWS
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam warga Lebanon bahwa ia bisa saja membuat negara itu menderita seperti Gaza jika tak 'membebaskan negara mereka' dari Hizbullah.
"Kalian punya kesempatan menyelamatkan Lebanon, sebelum jatuh kehancuran dan penderitaan yang panjang, seperti yang kita lihat di Gaza," kata Netanyahu dalam sebuah video yang ditujukan bagi masyarakat Lebanon, dikutip dari AFP, Rabu (9/10).
"Saya sampaikan sekali lagi, untuk masyarakat Lebanon, bebaskan negaramu dari Hizbullah, agar perang ini berakhir. Anda berdiri pada persimpangan, berdirilah, dan rebut kembali negara Anda," ujar pemimpin negara Zionis ini.
Netanyahu beralasan, jika masyarakat Lebanon tak mengindahkan ancamannya, Hizbullah akan terus menyerang Israel dari kawasan padat penduduk. Dengan demikian, keselamatan mereka pun terancam dengan serangan Israel.
"Mereka (Hizbullah) tak peduli jika Lebanon terseret di perang yang lebih luas," tuding Netanyahu yang coba diseret ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang ini.
Pemimpin Hizbullah Tewas
Sementara itu, Netanyahu mengeklaim militer Israel telah menewaskan milisi Hizbullah yang mereka sebut sebagai 'teroris'. Termasuk Hasan Nasrallah dan para penggantinya.
Pejabat senior Hizbullah menyebut, pada Sabtu kemarin mereka kehilangan kontak dengan Hashem Safieddine, yang digadang-gadang sebagai pemimpin Hizbullah pengganti Nasrallah.
Jubir militer Israel (IDF), Laksamana Muda David Hagari, menyebut, Safieddine berada di markas Beirut saat Israel melancarkan serangan pada ke sana.
"Kami menyerang markas Hizbullah di Dahiyeh, Beirut, dan kami tahu Safieddine ada di situ. Hasil serangan masih kami periksa, Hizbullah sendiri menyembunyikan detail kerusakan serangan itu," ucap Hagari.
Hingga saat ini, Israel masih terus membombardir kawasan penduduk di Beirut dengan serangan udara berkelanjutan, menyasar para pemimpin Hizbullah, instalasi militer dan tempat penyimpangan senjata.
Sementara pada Selasa (8/10), Menhan Israel Yoav Gallant menyebut Hizbullah sudah 'babak belur dan hancur' akibat serangan udara berkelanjutan.
Hizbullah adalah kelompok perjuangan yang didirikan pada 1982 untuk melawan invasi Israel terhadap Lebanon. Seiring waktu, kelompok berpaham Syiah yang didukung Iran ini menjadi faksi politik berpengaruh di Lebanon.
Saat Israel membombardir Gaza dengan brutal sejak 7 Oktober 2023, Hizbullah mendukung Hamas — faksi berkuasa di Gaza. Dukungan itu berupa meluncurkan roket-roket ke wilayah Israel. Inilah yang membuat Israel geram karena penduduknya terpaksa harus mengungsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar