Search This Blog

Hyundai Kembangkan Baterai Nikel untuk Mobil Listrik Terjangkau

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Hyundai Kembangkan Baterai Nikel untuk Mobil Listrik Terjangkau
Sep 2nd 2024, 09:00, by Sena Pratama, kumparanOTO

Hyundai IONIQ 5 meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022.  Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Hyundai IONIQ 5 meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Banyak hal yang telah dipaparkan Hyundai Motor Company mengenai strategi pengembangan mobil elektrifikasi mereka baru-baru ini. Salah satu yang disoroti adalah pengembangan baterai untuk mobil listrik yang dijanjikan bakal lebih terjangkau.

Dari siaran pers yang diterima kumparan, merek asal Korea Selatan itu memperkenalkan strategi Hyundai Dynamic Capabilities guna mengamankan diferensiasi teknologi baterai, memperkuat daya saing produk baterai, dan memajukan teknologi keselamatan baterai.

Pabrikan masih mengamini bahwa komponen baterai menjadi penyumbang terbesar dari harga mobil listrik saat ini. Pengembangan teknologi baterai baru memungkinkan Hyundai untuk menghadirkan produk BEV yang terjangkau, aman, dan mudah dirawat.

Pada 2030, mereka bakal menggunakan baterai NCM (nickel-cobalt-manganese) berbasis kinerja yang sudah ada saat ini dan baterai LFP (lithium-iron-phosphate) berbiaya rendah sekaligus mengembangkan baterai NCM baru yang terjangkau.

Mobil listrik Hyundai Kona Electric saat peresmian fasilitas pabrik sel baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI Greenpower Indonesia) di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan
Mobil listrik Hyundai Kona Electric saat peresmian fasilitas pabrik sel baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI Greenpower Indonesia) di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan

Baterai entry level baru tersebut akan pertama kali diimplementasikan berdasarkan volume, yang mana perusahaan mengharapkan terjadinya peningkatan kinerja baterai lebih dari 20 persen pada 2030, dengan peningkatan kepadatan energi baterai yang sedang berjalan.

Kemudian soal keamanan baterai, Hyundai disebut telah menerapkan battery management system (BMS), sebuah pre-diagnosis technology, pada mobil listriknya untuk mendeteksi kinerja abnormal minor pada baterai secara real time dan memberi tahu pengguna.

Selain itu, teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) juga akan diterapkan guna menjalankan fungsi battery life management dan meningkatkan keakuratan teknologi yang memprediksi masa pakai baterai pada mobil listrik.

Hyundai juga telah mengembangkan struktur keamanan sistem baterai yang dapat mencegah perpindahan panas antar sel baterai, terlepas dari form factor baterai, dan terus menerapkan teknologi yang lebih baik untuk kendaraan.

Jenama itu dikatakan sedang mengembangkan teknologi pendinginan canggih yang menekan potensi terjadinya kebakaran di dalam baterai dan bertujuan menerapkannya dalam kendaraan yang diproduksi secara massal pada 2026.

***

Media files:
01j1ve5fd3ghvvq0fmkh1nrge9.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar