Search This Blog

Anak Indonesia Kekurangan Omega 3 dan 6, Ini Penyebabnya

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Anak Indonesia Kekurangan Omega 3 dan 6, Ini Penyebabnya
Sep 8th 2024, 12:00, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Makanan mengandung omega 3. Foto: Thinkstock
Makanan mengandung omega 3. Foto: Thinkstock

Omega 3 dan 6 punya banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. Meski begitu, ternyata banyak anak Indonesia belum mendapatkan asupan omega 3 dan 6 secara maksimal.

Tak hanya membantu tumbuh kembang anak, makanan yang mengandung omega 3 dan 6 juga meningkatkan fungsi otak dan suasana hatinya, khususnya pada pembelajaran, memori, dan perkembangan otak.

Ya Moms, hal itu disampaikan Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat FEMA-IPB University, Prof. Dodik Briawan, MCN, dalam acara Upfield Indonesia dengan tema #TambahkanBlueBand di Pastis Pool Bar, Oakwood Suites, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).

"Peranan terhadap pertumbuhan tidak hanya otak tapi juga fisik. Bisa jadi, karena kadang-kadang kalau soal gizi itu kita nggak sadar ya. Beda kalau karbohidrat ya. Kalau kurang karbohidrat kan anaknya lemas. Kalau (kurang) omega 3 dan 6 kan nggak sadar tapi anaknya mudah sakit, sekolah nggak konsentrasi, namanya zat gizi mikro. Kecil tapi penting," kata Prof. Dodik.

Anak Indonesia Kekurangan Omega 3 dan 6

Dalam studi pada tahun 2016, menemukan 8 dari 10 anak di Indonesia mengonsumsi omega 3 di bawah jumlah yang direkomendasikan. Sementara 3 dari 10 anak kekurangan omega 6.

Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat FEMA-IPB University, Prof. Dodik Briawan, MCN. Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat FEMA-IPB University, Prof. Dodik Briawan, MCN. Foto: Eka Nurjanah/kumparan

Studi terbaru hasil kerja sama yang dirilis IPB University telah mengonfirmasi temuan tersebut. IPB melakukan kajian dengan mengamati kebiasaan makan siswa dari daerah perkotaan dan pedesaan di Bogor. Hasilnya, anak-anak di daerah tersebut diketahui kekurangan asupan omega 3 dan Omega 6.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa 74,4 persen anak memiliki asupan omega 3 (ALA) yang tidak memadai. Kemudian 55,4 persen anak memiliki asupan omega 6 yang tidak memadai.

Menurut Prof. Dodik, ada beberapa faktor penyebab anak bisa mengalami kekurangan asupan omega 3 dan 6.

-Keterbatasan waktu dalam menyiapkan makanan

-Persepsi bahwa makanan kaya omega 3 dan 6 itu mahal

-Kecenderungan anak-anak untuk memilih jajanan yang tidak sehat di sekolah diduga berkontribusi pada kekurangan ini.

Ilustrasi anak balita makan. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Ilustrasi anak balita makan. Foto: MIA Studio/Shutterstock

Temuan terbaru ini mengevaluasi program Gerakan Sarapan Bergizi Berprestasi (GESIT). Program ini dibuat untuk mengukur dampak intervensi pendidikan gizi dan program sarapan bergizi di sekolah selama 30 hari terhadap pengetahuan gizi, kebiasaan, asupan gizi, dan prestasi akademik anak-anak.

Penelitian ini melibatkan hampir 250 siswa berusia 9 hingga 12 tahun dari enam sekolah dasar di Bogor. Mereka mewakili sampel daerah perkotaan dan pedesaan, yang dibagi menjadi kelompok kontrol, intervensi pendidikan gizi, dan intervensi pendidikan gizi ditambah sarapan.

Media files:
iauz7mnocwutklpfnrhs.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts