Aug 18th 2024, 12:29, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS
Dharma Pongrekun angkat bicara soal kasus pencatutan KTP warga Jakarta untuk pencalonannya di Pilgub Jakarta 2024 mendatang.
Ia menyebut, tak terlibat langsung dalam pengumpulan KTP sebagai syarat maju menjadi calon independen. Melainkan dibantu oleh relawannya.
"Adanya informasi yang kami terima belum lama ini bahwa ada yang merasa tidak mendukung kami tapi mengapa dilibatkan dalam proses pencalonan kami sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta," kata dia dalam video klarifikasinya kepada kumparan, Minggu (18/8).
"Kami sebagai calon gubernur dalam mengumpulkan data itu tentunya dibantu oleh relawan. Jadi kami tidak terlibat langsung dalam pengumpulan data pendukung," jelas Pongrekun.
Menurutnya, data pendukungnya tersebut juga diperiksa oleh KPU.
"Data pendukung inilah yang kemudian diperiksa oleh KPU. Itu sebabnya, buat yang memang bukan pendukung kami akan tersaring dengan sendirinya," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa niatnya untuk tampil di Pilgub Jakarta ini hanya melayani masyarakat.
"Kami memegang amanat para pendukung kami untuk menjaga keluarga mereka sesuai visi kami yaitu selamatkan jiwa keluarga kita," ucap dia.
"Kami niatnya melayani. Jadi bisa sampai tahap ini juga kami sudah sangat bersyukur. Sungguh kuasa Tuhan bagi kami bisa sampai ke tahap ini," pungkasnya.
Sebelumnya, ramai warga Jakarta mengeluhkan KTP mereka yang dicatut untuk mendukung paslon cagub-cawagub independen Pilgub Jakarta Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Padahal sebagian warga banyak yang tidak mengenal Dharma-Kun.
Bawaslu Jakarta telah menerima ratusan laporan terkait kasus pencatutan tersebut. Warga Jakarta yang menjadi korban juga sudah ada yang melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.
Adapun Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto telah diumumkan sebagai calon independen Pilgub Jakarta 2024, Kamis (15/8) lalu. Namun, sehari setelahnya, isu pencatutan KTP dukungan untuknya ramai dibicarakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar