Aug 10th 2024, 12:10, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Puing-puing digambarkan saat petugas darurat bekerja di lokasi kecelakaan pesawat turboprop, di Vinhedo, Brasil, 9 Agustus 2024 dalam gambar yang diperoleh dari media sosial. Foto: Juninho Giugni via Instagram/via REUTERS
Seorang warga Brasil menyampaikan kesaksian perihal jatuhnya pesawat Voepass pada Jumat (9/8) waktu setempat. Pesawat tersebut menghantam rumah-rumah penduduk di dekat Sao Paolo dan menewaskan 61 orang.
Menurut penduduk sekitar lokasi kejadian, Daniel de Lima, saat kejadian dia mendengar dentuman keras. Saat dia keluar rumah nampak sebuah pesawat sedang berputar secara horizontal.
"Itu berputar-putar, tapi tidak bergerak maju, Setelahnya, dia jatuh dari langit dan meledak," ucap de Lima seperti dikutip dari Reuters.
Puing-puing digambarkan saat petugas darurat bekerja di lokasi kecelakaan pesawat turboprop, di Vinhedo, Brasil, 9 Agustus 2024 dalam gambar yang diperoleh dari media sosial. Foto: Juninho Giugni via Instagram/via REUTERS
"Saya sangat mungkin percaya pilot mencoba menghindari menghantam wilayah padat penduduk," sambung dia.
Menurut keterangan otoritas penerbangan Brasil, pesawat nahas berjenis ATR-72 itu berangkat dari bandara Cascavel menuju Sao Paolo.
Pesawat itu hilang kendali kemudian jatuh di kota Vinhedo yang berada di 80 kilometer dari Sao Paolo.
Dari data awal, pesawat itu seharusnya membawa 62 penumpang. Namun, yang terbang hanya 61 orang karena ada satu orang ketinggalan penerbangan.
Voepass adalah maskapai terbesar keempat di Brasil. Mereka menyatakan, seluruh penumpang dan kru pesawat tewas dalam kejadian nahas itu.
Insiden Voepass merupakan kecelakan pesawat paling mematikan di Brasil sejak 2007. Pada 2007, pesawat TAM jatuh dan menyebabkan 199 orang di dalamnya tewas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar