Mar 10th 2024, 12:38, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menjamin 2.564 buah atau sebesar 1 ton roti milk bun After You asal Thailand senilai Rp 400 juta dimusnahkan.
Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, mengatakan banyak penumpang yang mengeluhkan barang-barangnya sengaja ditahan untuk dikonsumsi petugas. Ia menegaskan ada dasar aturan yang membuat penindakan dilakukan.
Sebanyak 2.564 roti milk bun After You tersebut merupakan hasil 33 penindakan terhadap barang bawaan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada Februari 2024. Dari 33 penindakan, rata-rata setiap penumpang membawa puluhan hingga ratusan buah milk bun berbagai varian.
Kita menahan itu ada dasarnya, tidak semata-mata melakukan penindakan. Ini yang kita tindak, kadang-kadang ngomongnya mau dimakan sendiri, kadang-kadang dikonsumsi petugas. Pertanggung jawaban kami tidak mungkin (kami makan)," ujar Sugeng di konferensi pers dalam video instagram @beacukairi, dikutip Minggu (10/3).
Sugeng menduga roti milk bun tersebut mengandung pengawet yang tinggi, sebab roti tersebut terlihat masih awet. Padahal, makanan secara umum memiliki masa kedaluwarsa agar tak boleh dikonsumsi lagi setelah waktu yang telah ditetapkan.
"Ini awet ya, padahal bulan Februari ini loh tapi masih awet. Pengawetnya luar biasa berarti enggak sehat," tutur Sugeng.
"Makanan sehat itu cepat busuk sama seperti buah, mudah cepat busuk. Kalau ada awet, enggak tahu ada apanya," sambungnya.
Bea Cukai menemukan ada dugaan untuk tujuan komersial atau jasa titipan (jastip). Selain itu, penumpang juga tidak memiliki izin edar BPOM, yang merupakan syarat untuk membawa barang tersebut.
"Kalau (roti milk bun) ini lepas, misalnya dirilis ke bandara tiba-tiba ada yang sakit dan meninggal, ini tanggung jawab Bea Cukai dan BPOM dan semuanya. Sehingga kita bersama-sama tanggung jawab masuknya (pembatasan)," lanjutnya.
Penindakan dan pemusnahan ini adalah langkah penting untuk meminimalisir peredaran barang tanpa izin edar Badan POM di masyarakat. Selain tidak terjamin keamanan, mutu, dan gizinya, dari sektor ekonomi dan perdagangan, penindakan dan pemusnahan ini diharapkan dapat mendukung industri makanan dalam negeri, sehingga tidak tergerus oleh produk-produk impor yang serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar