Search This Blog

Kisah Pemuda Rintis Kedai Kopi hingga Mampu Buka Cabang di Palembang

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kisah Pemuda Rintis Kedai Kopi hingga Mampu Buka Cabang di Palembang
Jan 20th 2024, 18:55, by Abdullah Toriq, Urban Id

Pemilik dua kedai kopi di Palembang, Adyos Satrio Triwicaksono, Foto : Abdul Toriq/ Urban Id
Pemilik dua kedai kopi di Palembang, Adyos Satrio Triwicaksono, Foto : Abdul Toriq/ Urban Id

Seorang pemuda pemilik kedai kopi di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), bernama Adyos Satrio Triwicaksono, berbagi pengalaman merintis bisnis kedai kopi sejak tahun 2019.

Meskipun mengakui adanya tantangan, Adyos berusia 29 tahun berhasil membangun dua cabang bisnis kopi di Palembang, yaitu Sangkar Coffee terletak di Jalan Musi Raya dan Shine Co Coffee beralamat Jalan Mayor Zen Pusri.

"Menurut saya bisnis kopi adalah bisnis yang memerlukan inovasi terus menerus. Bisnis ini juga sudah menjadi bagian gaya hidup dari anak-anak, remaja, dan dewasa. Penyuka kafein pun sudah menjamur," kata Adyos, Sabtu 20 Januari 2024.

Adyos menjelaskan bahwa salah satu strategi kesuksesannya adalah menjadi dikenal di kalangan masyarakat. Ia aktif merangkul komunitas untuk berkegiatan di kedainya, seperti menyediakan tempat untuk acara komunitas, pertunjukan musik, dan layanan untuk acara kopi hajatan.

Adyos saat meracik kopi, Foto : Istimewa
Adyos saat meracik kopi, Foto : Istimewa

Meskipun menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19, Adyos berhasil mengubah strategi bisnisnya dan merasakan pertumbuhan bisnis. Meskipun omset awalnya mengalami penurunan sekitar 30-40 persen, Adyos melihat adanya peningkatan setelah mengubah strategi bisnisnya.

Adyos tidak membatasi pangsa pasar untuk kedainya dan menyatakan bahwa semua kalangan dapat datang ke kedainya tanpa dibedakan. Menurutnya, memberikan pelayanan dan kenyamanan yang baik akan menarik pelanggan dari berbagai kalangan.

Bagi pemuda yang ingin membuka kedai kopi, Adyos kini memiliki 11 karyawan memberikan tips untuk siap menghadapi segala kemungkinan. Ia menekankan pentingnya riset mengenai potensi dan peluang bisnis serta menyarankan untuk tidak ikut-ikutan tanpa pertimbangan.

"Kesalahan terbesar bisnis kopi adalah ikut-ikutan. Tren kopi memang sedang meningkat. Lihat teman gampang, jadi ikutan buka kedai kopi," ungkap Adyos.

Ia juga berpesan agar pemuda yang terlibat dalam bisnis kopi tidak takut mengambil keputusan besar dan terus melakukan riset untuk memahami peluang bisnis.

"Strategi kedai kopi berbeda-beda meski ownernya sama. Jangan mudah berpuas di bisnis FNB," jelas dia.

Media files:
01hmkbf1nrms0dzf8azae7bq4q.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts