Gunung Api Ili Lewotolok yang terletak di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, erupsi pada Sabtu (6/1) pukul 05.27 WITA. Gunung tersebut memuntahkan kolom letusan setinggi 300 meter.
"Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 300 meter di atas puncak (± 1723 meter di atas permukaan laut)," demikian dikutip dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 19.6 mm dan durasi 53 detik," lanjut keterangan itu.
PVMBG menyebut, saat ini Gunung Ili Lewotolok berada pada aktivitas level II yang artinya Waspada. Terkait erupsi ini, terdapat rekomendasi untuk masyarakat:
Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar