Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah membeberkan data terkini terkait dampak gempa bumi 6,3 magnitudo yang mengguncang daerah Donggala, Sabtu (9/9) malam. 1.028 kepala keluarga (KK) di Desa Labean, Donggala, terdampak gempa tersebut.
"Sebanyak 1.028 KK atau 3.780 jiwa di Kabupaten Donggala terdampak gempa bumi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andi A. Sembiring di Palu, Minggu (10/9) dikutip dari Antara.
Berdasarkan laporan sementara, dari jumlah tersebut, sebanyak 98 KK atau 323 orang memilih untuk mengungsi, mendirikan tenda mandiri atau ke titik pengungsian. Mereka memilih opsi tersebut karena waspada akan gempa bumi susulan.
Andi menyebut, mereka mengungsi di enam titik pengungsian berbeda. Di antara para pengungsi, ada 16 bayi, 30 balita, 68 anak-anak, satu orang ibu hamil, dua orang disabilitas, dua orang yang tengah dalam kondisi sakit dan 40 warga lanjut usia.
"Saat ini warga membutuhkan kebutuhan logistik, terpal, kelambu dan pakaian anak," katanya.
Potret warga di Donggala keluar rumah usai gempa 6,3 M mengguncang Donggala, Sulteng. Foto: BPBD Sulteng/via Antara.
Sejauh ini belum ada laporan terkait korban jiwa. Adapun dampak terhadap infrastruktur masih dilakukan pendataan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng bersama dengan aparat setempat.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun apakah terdapat rumah terdampak atau rusak, saat ini kami masih dalam proses pendataan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar