Jun 2nd 2023, 21:52, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Hubungan PDIP dan NasDem kian memanas seiring keputusan partai yang dipimpin Surya Paloh itu mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres. NasDem membalas ucapan PDIP yang menyebut mereka bermuka dua.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga merespons pernyataan Ketua DPP NasDem Willy Aditya yang menyebut PDIP kacang lupa kulit. Hasto mengatakan, ada penyimpangan dari kesepakatan yang sudah dibangun NasDem.
"Kacang lupa kulitnya itu kalau spiritnya membangun reformasi, kemudian berjuang bagi kemakmuran dan keadilan rakyat, tapi dalam praktik politiknya justru terjadi penyimpangan-penyimpangan dari apa yang sudah dijanjikan," kata Hasto di DPP PDIP, Jumat (2/6).
Hasto kemudian menyebut PDIP tak pernah menyalahkan partai lain. Menurutnya, partainya akan introspeksi internal bila memiliki kesalahan.
"Maka PDIP ini berpolitik dengan merangkul, dengan bergotong-royong, kalau ada kelemahan-kelemahan internal kami ini melihat ke dalam, memperbaiki ke dalam," ujar dia.
"Bukan menyalahkan, apalagi menyerang pihak lain. Itu etika politik yang dikedepankan oleh PDIP," tandas dia.
Sebelumnya, Kepala Badiklatda PDIP DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyebut NasDem bermuka dua karena masih ada di pemerintahan tapi mencapreskan Anies Baswedan.
NasDem tak merasa demikian dan menyebut PDIP seperti kacang lupa kulit.
"PDIP kacang lupa pada kulitnya. Yang jadi modalitas Jokowi-JK, Jokowi-Ma'ruf, itu PDIP dan NasDem. Jokowi lahir dari gedung ini. Jokowi anaknya NasDem. Ibarat ibunya PDIP, bapaknya NasDem," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya kepada wartawan di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (2/6).
"Modalitas Jokowi itu di sini. Masa kawan-kawan amnesia? Siapa modalitas Jokowi paling utama? Ya, NasDem. Ini tugas partai calonkan capres dan Pak Jokowi sudah bukan calon lagi. Jangan dibolak-balik akal sehat kita," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar