May 13th 2023, 09:59, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Lumpuhnya layanan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) selama 4 hari belakangan bikin nasabah kelimpungan. Akses transaksi mulai dari ATM hingga mobile banking tak bisa digunakan.
Meski manajemen mengaku layanan sudah kembali normal sejak Jumat (12/5), geng ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan BSI. Hal ini terungkap dari unggahan akun Twitter @darktracer_int.
Berdasarkan data yang diunggah akun tersebut, LockBit menyatakan gangguan BSI akibat serangan mereka.
"Mereka juga mengumumkan telah mencuri 15 juta data nasabah, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal dan mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi gagal," kata LockBit, Sabtu (13/5).
Mengenai viral data nasabah dibobol, Komisaris Utama BSI Adiwarman A. Karim memastikan data nasabah aman.
"Insya allah dana dan data nasabah aman. Semua risiko dihitung dan dimitigasi. Mohon doanya ya. Bismillah," katanya saat dihubungi kumparan.
BSI juga menyiagakan sebanyak 434 kantor cabang se-Indonesia untuk membuka operasional pada Sabtu (13/5/2023) dan Minggu (14/5/2023) demi melayani kebutuhan nasabah.
Ini merupakan inisiatif yang dilaksanakan BSI untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah, khususnya yang sempat mengalami kendala layanan dalam beberapa hari terakhir. BSI membuka kegiatan operasional di luar hari kerja atau pada hari libur agar nasabah dapat mendapatkan layanan yang dibutuhkannya.
"Dalam rangka melaksanakan pelayanan kepada nasabah, BSI melaksanakan operasional sejumlah kantor cabang di Indonesia pada Sabtu dan Minggu, 13 & 14 Mei 2023," tutur Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (13/5).
Siapa LockBit?
Dikutip dari Guardian, sebagian besar grup ransomware cenderung beroperasi dari Eropa timur, bekas Republik Soviet, dan Rusia. LockBit termasuk salah satunya.
Pada November lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa warga negara Rusia dan Kanada ganda , Mikhail Vasiliev, atas dugaan partisipasi dalam kampanye ransomware LockBit.
LockBit disebut telah dikerahkan terhadap setidaknya 1.000 korban di AS dan di seluruh dunia, telah menghasilkan setidaknya USD 100 juta dalam tuntutan tebusan dan telah mendapatkan puluhan juta dolar dalam pembayaran uang tebusan.
Korban serangan LockBit termasuk Pendragon, sebuah perusahaan dealer mobil Inggris, yang telah menolak untuk membayar permintaan ransomware senilai USD 60 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar