May 2nd 2023, 10:49, by zamachsyari chawarazmi, kumparanNEWS
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Hanura Benny Rhamdani menanggapi santai kunjungan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra. Kata Wiranto, ada kader yang diserahkan ke kedua partai tersebut.
Ia mengeklaim, penyerahan kader Partai Hanura yang dilakukan Wiranto kepada PPP dan Partai Gerindra sekadar klaim dan pepesan kosong.
"Kami nggak tahu siapa yang disodorkan Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra. Kalau mereka disebut sebagai kader Partai Hanura, apakah mereka mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Hanura yang ditandatangani Pak OSO (Ketua Umum Partai Hanura)," ujar Benny dalam keterangannya, Selasa (2/5).
Benny menegaskan, kader Partai Hanura adalah orang yang mengantongi KTA atau menjadi pengurus di bawah kepemimpinan Ketua Umum, Oesman Sapta.
Dia memastikan, nama-nama kader Hanura yang dibawa Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra hanya klaim, karena seluruh pengurus dan kader Partai Hanura solid di bawah kepemimpinan Oesman Sapta.
"Saya pastikan, tidak ada kader Partai Hanura yang 'lompat' ke partai lain. Apa yang dilakukan Wiranto, nggak ada pengaruhnya terhadap Hanura, karena seluruh pengurus dan kader partai dari tingkat pusat sampai daerah solid untuk menghadapi Pemilu 2024," tegas dia.
Benny menilai, langkah politik Wiranto bertujuan untuk mengganggu dan merusak soliditas Partai Hanura, jelang kontestasi demokrasi Tahun 2024. Namun, kata dia, langkah tersebut tak akan berdampak, karena seluruh kader Partai Hanura telah memahami kualitas dan rekam jejak Wiranto.
"Yang dilakukan Wiranto motif cari panggung (politik) jelang Pemilu, dan hiburan di hari tua. Ini lelucon pemilu, 'cara ketawa' ala Wiranto," ujar Benny.
Lebih lanjut, dia menilai langkah yang dilakukan Wiranto sebenarnya membuka Aib kualitas berpolitik dirinya secara langsung ke publik.
"Jika Wiranto itu tokoh besar dan memiliki kader-kader sebagaimana yang ia klaim, harusnya ia yang didatangi para elite partai untuk dimintai pertimbangan tentang orang-orang yang kompeten yang menjadi kadernya untuk dilamar sebagai calon legislatif. Bukan dia yang mendatangi partai-partai dan menyerahkan anak buahnya. Kayak ngasih bungkus kacang aja," tandas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar