Apr 23rd 2023, 01:49, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS
BMKG menyampaikan analisis terkait gempa 5,9 magnitudo yang menggetarkan Nias Selatan, Sumatera Utara. Gempa terjadi pada Minggu (23/4) pukul 00.09.46 WIB,
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan episenter gempa berlokasi di laut pada jarak 173 Km tenggara Nias Selatan, Sumatera Utara, Kedalaman 40 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia," kata Daryono.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tambah dia.
Daryono menjelaskan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa itu menimbulkan guncangan di daerah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai dengan skala intensitas IV-MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian Pasaman Barat, Pariaman, Padang Pariaman dan Padang dengan skala intensitas III-MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Getaran juga dirasakan di daerah Padang Panjang dengan skala intensitas II-MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Daryono.
Lebih jauh, Daryono mengatakan hingga pukul 00.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutur Daryono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar