Mar 19th 2023, 17:35, by Berita Terkini, Berita Terkini
Ilustrasi kain sutra berbenang warna emas. Sumber: www.unsplash.com.
Jawaban TTS tentang kain sutra berbenang warna emas ini ruang lingkupnya sangat luas. Wastra Indonesia memiliki khasanah yang sangat kaya. Jenis wastra yang menggunakan benang warna emas antara lain tenun dan sulam.
Tenun dan sulam terdapat di berbagai di Indonesia, dari barat hingga timur. Masing-masing kriya tekstil tersebut menggunakan bahan dan teknik yang beragam, serta beberapa nama yang berbeda.
Dari penelusuran KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) diperoleh beberapa kata yang memiliki arti kain sutera atau kain sutra berbenang warna emas atau mirip, yaitu:
Belabas: kain sutra berbenang emas.
Brokat: kain sutra yang bersulam benang emas atau perak.
Madukara: kain sutra berbenang warna emas.
Pedendang: kain (sutra dan sebagainya) berbenang-benang emas sebagai perhiasan.
Songket: tenun yang bersulam benang emas (perak), biasanya dikenakan kaum wanita.
Tegarun: kain sutra yang disulam dengan benang emas.
Jawaban TTS tentang kain sutra berbenang warna emas bisa menggunakan salah satu pilihan di atas, disesuaikan dengan jumlah kotak kosong yang disediakan.
Sekilas tentang Kain Sutra Berbenang Warna Emas di Indonesia
Ilustrasi kain sutra berbenang warna emas. Sumber: www.pexels.com.
Kerajinan kain berbenang emas sudah dikenal sejak masa kejayaan Cheng Ho pada abad ke 14 sebagai souvenir. Pada masa kini, kain berbenang emas bukan berarti dari emas, melainkan berwarna emas. Wastra yang dominan menggunakan benang berwarna emas adalah tenun tradisional.
Buku Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun (2020) yang ditulis oleh Teguh Prayitno menyebutkan 10 jenis tenun yang ada di Indonesia, yaitu biasa, kembar, diperkuat, renggang, ikat, songket, bersengkelit, domas, dilapis dan berbulu.
Hiasan tenun Indonesia dipengaruhi oleh motif Cina, India dan Arab. Jenis kain, jenis benang dan motif membedakan status sosial seseorang. Kain sutra dan benang berwana emas menunjukkan status sosial yang tinggi.
Aceh memiliki hasil tenun sutra dengan hiasan benang emas di pinggir kain. Kain sutra tersebut merupakan hasil ulat sutra lokal. Nama-nama hiasan itu antara lain glima (delima), reukueng leue' (leher tekukur) dan taloe ie (batas air).
Contoh lain adalah kain songket Minangkabau yang menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Pengerjaan songket dengan bahan kain tenun dan benang emas berkualitas tinggi membutuhkan waktu pengerjaan selama 15 hari.
Jawaban Teka-teki Silang tentang kain sutra berbenang warna emas memberikan pengetahuan tambahan tentang kain tenun. TTS yang merupakan kegiatan mengisi waktu atau hiburan juga bisa menumbuhkan kesadaran untuk melestarikan wastra Indonesia. (LUS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar