Search This Blog

Kelompok Tani Bersama PTAR Tanam 30 Ribu Mangrove dan 20 Ribu Kerang di Sumut

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kelompok Tani Bersama PTAR Tanam 30 Ribu Mangrove dan 20 Ribu Kerang di Sumut
Feb 4th 2023, 14:08, by K Wahyu Nugroho, kumparanBISNIS

Penanaman 30 ribu mangrove yang digagas PTAR dan Kelompok Tani Hutan Madani Lestari di PantaI Kalangan Tapteng. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Penanaman 30 ribu mangrove yang digagas PTAR dan Kelompok Tani Hutan Madani Lestari di PantaI Kalangan Tapteng. Foto: Rahmat Utomo/kumparan

PT Agincourt Resources (PTAR) bersama Kelompok Tani Hutan Madani Lestari menanam 30 ribu bibit mangrove di Pantai Kalangan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (2/2). Mereka juga melepas 20 ribu benih kerang di pantai tersebut.

Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio mengatakan, langkah ini adalah upaya menjaga keanekaragaman hayati di wilayah Tambang Emas Martabe, yang mereka kelola.

"Kami ingin ketika tambang kami ditutup yang tadinya Agincourt Resources menjadi Agincourt Resort. Sebuah tempat yang mejadi surga di daerah yang penuh dengan kembalinya fungsi ekosistem, keanekaragaman hayati," ujar Ruli saat memberi sambutan.

Penanaman 30 ribu mangrove yang digagas PTAR dan Kelompok Tani Hutan Madani Lestari di PantaI Kalangan Tapteng. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Penanaman 30 ribu mangrove yang digagas PTAR dan Kelompok Tani Hutan Madani Lestari di PantaI Kalangan Tapteng. Foto: Rahmat Utomo/kumparan

Karena itu, dia mengajak semua pihak untuk sama-sama merawat mangrove. Berbagai program juga sudah disiapkannya untuk menjaga keberlangsungan hidup mangrove.

"Kami mengucapkan terima kasih bisa diajak ikut bersumbangsih pada kegiatan ini, mudah-mudahan ini menjadi model sustainable, jadi bukan cuma tanam begitu saja. Harus ada program tambahan yang dampaknya bisa jangka panjang," harapnya.

Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas Nainggolan mengapresiasi kegiatan yang digagas PTAR ini. Dia berharap, kegiatan ini menginspirasi kelompok tani lain untuk ikut menanam mangrove.

"Kita berharap ada kelompok tani yang bisa muncul, bukan hanya kelompok Tani dari Hutan Madani saja, tapi ada kelompok lain di Tapteng lainnya," ujarnya.

Pelepasan 20 ribu kerang di Pantai Kalangan bersama Kelompok Tani Hutan Madani Lestari di Kabupaten Tapteng. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Pelepasan 20 ribu kerang di Pantai Kalangan bersama Kelompok Tani Hutan Madani Lestari di Kabupaten Tapteng. Foto: Rahmat Utomo/kumparan

Untuk mengedukasi masyarakat, pihaknya juga akan mendesain program wisata mangrove.

"Karena mangrove ini merupakan benteng untuk menjaga ekosistem air, serta untuk menjaga lingkungan," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan laut KLHK Dasrul Chaniago mengatakan, keberadaan mangrove di Indonesia sangat penting.

"Pada tahun 2021 Kementerian LHK mencatat Indonesia memiliki ekosistem mangrove kurang lebih 3,36 juta hektare. Mangrove di Indonesia setidaknya menyimpan 20% keanekaragaman hayati mangrove di dunia. Jadi bayangkan ada berapa negara di dunia ini ? tapi kita memiliki 20% keanekaragaman hayatinya ," ujar Dasrul, saat memberi sambutan.

Ilustrasi hutan mangrove. Foto: Edwin Palendeng/Shutterstock
Ilustrasi hutan mangrove. Foto: Edwin Palendeng/Shutterstock

Menurutnya, keberadaan mangrove juga menjadi ekosistem bagi kesejahteraan biota laut.

"Selain itu mangrove juga sebagai benteng (untuk menahan) benturan gelombang besar, sehingga dapat menekan terjadinya abrasi," tambahnya

Karena itu, kata Dasrul, sebaran eksistensi mangrove yang berada di pantai harus tetap dipertahankan.

"Sayangnya Indonesia (banyak) mengalami kehilangan mangrove yang signifikan, jadi kegiatan ini sangat penting untuk mengganti mangrove yang hilang," ujarnya.

Ilustrasi hutan mangrove.  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ilustrasi hutan mangrove. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Sayangnya menurut Dasrul, mangrove juga kerap jadi tempat berlabuhnya sampah, sehingga perlu adanya tindakan untuk mengantisipasinya.

"Termasuk sampah plastik, hal ini perlu kita waspadai, sehingga konservasi mangrove, penanaman mangrove, rehabilitasi mangrove dan restorasi mangrove tidak sia-sia," paparnya.

Dasrul juga mengatakan, keberadaan objek wisata mangrove sangat penting apabila dikembangkan. Namun pengelolaan sampahnya, juga harus terus diperhatikan.

"Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengelola sampah dari wisata tersebut. Wisata akan ramai dikunjungi masyarakat, apabila bersih. Jangan sampai sampahnya, tidak dikelola," tandasnya

Media files:
01gr8zf4k31em0p6s577d34f4f.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar