Feb 4th 2023, 19:29, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Sebanyak 11 anak di Kota Jambi diduga dicabuli oleh seorang wanita berinisial NT (25) yang diduga memiliki kelainan seksual. Korban yang masih berusia 8 sampai 15 tahun ini tidak hanya disentuh bagian intimnya, tetapi juga dipaksa melihat aktivitas seksual orang dewasa.
NT disebut memaksa anak perempuan agar melihat film pornografi. Parahnya lagi, sebagian korban disuruh melihat NT berhubungan intim bersama suaminya.
"Suaminya tidak tahu, karena dia menyuruh para korban mengintip dari luar melalui celah di jendela. Korban pun sering dicekoki film dewasa," kata pria berinisial E, ayah salah satu korban, Sabtu (4/2).
Pelaku pun telah mencabuli korban anak laki-laki. Para korban dieksploitasi menuruti hasrat yang tidak wajar.
"Pelaku itu juga menyuruh anak-anak ini untuk menyentuh payudaranya. Dia malah mengaku sebagai korban pelecehan. Padahal dia yang meminta sendiri," kata E.
Para korban dan NT tinggal di satu lingkungan. NT mempunyai bisnis rental PlayStation yang biasa disewa anak-anak di sana. Dengan memanfaatkan ini, wanita tersebut mendekati para korbannya.
Serangkaian kekerasan seksual ini diduga sudah terjadi berulang kali. E kemudian memutuskan untuk melaporkan ke Polda Jambi, Jumat (3/2).
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimun Polda Jambi, AKBP Kristian Adi Wibawa mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut.
"Laporannya sudah masuk. Sekarang masih kami periksa," katanya
Merespons kasus tersebut Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan anak (UPTD PPA) Provinsi Jambi melakukan pendampingan para korban di Mapolda Jambi.
"Kami melakukan pendampingan berbagai aspek, psikologi, sosial, yang kemudian dianalisis untuk mengetahui apa yang dibutuhkan korban. Kami akan memberikan layanan yang ada di UPTD PPA Provinsi Jambi," ujar Kepala UPTD PPA Provinsi Jambi, Asi Noprini, Sabtu (4/2).
UPTD PPA Provinsi Jambi saat ini sedang melakukan pendekatan sekaligus observasi. Sebagian korban menunjukkan ketakutan, kecemasan, dan merasa berdosa akibat serangkaian kekerasan seksual itu.
"Ada juga yang mungkin belum. Perlu diketahui penyakit psikologis ini tidak selalu langsung tampak, bisa memakan waktu," katanya.
"Ini kasus unik, yang mana anak-anak dicabuli perempuan. Kenapa pelaku seperti itu? Kenapa anak-anak jadi korban? Panjang prosesnya," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar