Jan 15th 2023, 00:34, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Kasus COVID-19 di China meningkat drastis dalam waktu sebulan. Dilaporkan gelombang infeksi COVID-19 pada Sabtu (14/1) mencapai 60.000 kematian.
Dilansir AFP, Komisi Kesehatan Nasional China (National Health Commission/NHC) mencatat 59.938 kematian sejak 8 Desember dan 12 Januari.
Kepala Biro Administrasi Medis NHC, Jiao Yahui menyebut, angka berasal dari 5.503 kematian karena kegagalan pernapasan yang dipicu virus.
Sedangkan sebanyak, 54.435 kematian lainnya karena penyakit bawaan yang diperparah COVID-19.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak China untuk menyampaikan data yang lebih cepat, teratur, dan tepercaya terkait rawat inap, kematian, dan penyebaran virus.
WHO mencurigai pemerintah China melakukan manipulasi data terkait angka kematian akibat COVID-19. Sebab, Negeri Tirai Bambu hanya mencatat 22 kematian pada Desember lalu.
China menegaskan telah transparan terkait datanya. Mereka mendesak WHO untuk menjunjung tinggi sikap ilmiah, objektif, dan adil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar