Dec 3rd 2022, 19:44, by Andika Ramadhan, kumparanNEWS
Seorang warga dilaporkan luka akibat dan beberapa bangunan rusak akibat gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,4 yang berpusat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (3/12) sore hari ini.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengatakan bahwa gempa yang berpusat di darat wilayah Mekarmukti, Garut, pada kedalaman 109 km itu, dirasakan cukup kuat di bagian selatan Jawa bahkan hingga ke Jakarta.
"Dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung," kata Suharyanto yang sedang berada di Posko Gempa Cianjur.
Sementara itu, data kerusakan yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, sebanyak empat rumah rusak dan satu unit sekolah juga mengalami kerusakan.
Laporan juga menyebut ada satu warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, mengalami luka dan sudah dibawa ke puskesmas terdekat.
"Untuk sementara (laporan) yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut, dan satu unit sekolah, SDN Jatiwanti satu juga rusak. Ada satu korban jiwa mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat," katanya.
Suharyanto menjelaskan akan segera mengirimkan tim untuk membantu pendampingan daerah dan kaji cepat serta kebutuhan lain yang diperlukan. Sementara itu, perkembangan informasi darurat terkait gempa Garut akan disampaikan secara berkala.
"Tentunya saya dengan seluruh tim dan BPBD ini segera akan mengumpulkan informasi dan keterangan lebih lanjut. Dan setiap perkembangan informasi yang diperoleh akan diinformasikan kepada masyarakat," kata Suharyanto.
Berdasarkan perkembangan yang dihimpun setelah dua jam usai guncangan gempa magnitudo 6.4 tersebut, belum ada laporan terkait gempa susulan yang dirasakan dan berdampak signifikan.
"Menyikapi gempa bumi yang tadi terjadi, sekali lagi, tetap tenang, waspada, tetapi tidak perlu menghentikan aktivitas sehari-hari," imbuhnya.
"Menurut BMKG, gempa ini cukup dalam. Berdasarkan pengalaman gempa sebelumnya, dengan kedalaman di atas 60 kilometer, apalagi ini di atas 100 kilometer, ini dampak kerusakannya diharapkan tidak terlalu merusak," tutup Suharyanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar