Search This Blog

Mengenang Kepergian Sang Ekonom Arief Budimanta

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mengenang Kepergian Sang Ekonom Arief Budimanta
Sep 7th 2025, 07:00 by kumparanNEWS

Politisi PDIP Arif Budimanta membuka acara diskusi di Megawati Institute, Jakarta, Rabu (28/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Politisi PDIP Arif Budimanta membuka acara diskusi di Megawati Institute, Jakarta, Rabu (28/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP, Arif Budimanta Sebayang, meninggal dunia pada Sabtu (6/9) dini hari.

Suasana haru terasa di rumah duka Arif di Rawamangun, Jakarta Timur. Kediamannya dipenuhi deretan karangan bunga yang berjejer rapi.

Karangan bunga itu datang dari berbagai tokoh, keluarga besar, hingga kolega mendiang semasa hidupnya. Beberapa nama terlihat di antara karangan bunga tersebut, seperti Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, hingga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Semua karangan bunga mengucapkan belasungkawa atas kepergian mantan Anggota DPR dari PDIP itu.

Penggagas Indikator Kesejahteraan dalam APBN

Jenazah Arif Budimanta dibawa ke Masjid At-Taqwa untuk disholatkan, Jakarta, Sabtu (6/9). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Jenazah Arif Budimanta dibawa ke Masjid At-Taqwa untuk disholatkan, Jakarta, Sabtu (6/9). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

Kepergian ekonom yang dikenal sebagai pengusung konsep Pancasilanomics ini meninggalkan warisan penting dalam politik ekonomi Indonesia, khususnya dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ekonom Senior Indef sekaligus Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini, menilai Arif adalah sosok yang konsisten memperjuangkan ekonomi berbasis konstitusi. Semasa menjadi anggota DPR periode 2009–2014, Arif aktif menghidupkan gerakan yang mendorong agar APBN tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tetapi juga pada indikator kesejahteraan masyarakat.

"Di DPR pada periode 2009-2014 Arif dan rekan-rekannya aktif dalam gerakan sunyi, yakni menghidupkan ekonomi konstitusi. Indikator kesejahteraan rakyat harus menjadi tujuan utama, bukan sekadar pertumbuhan ekonomi berbasis kebijakan yang liberal," kata Didik dalam keterangan resminya, Sabtu (6/9).

Suasana karangan bunga berjejer di Rumah Duka Arif Budimanta Mantan Anggota DPR dan Ekonom di Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (6/8). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Suasana karangan bunga berjejer di Rumah Duka Arif Budimanta Mantan Anggota DPR dan Ekonom di Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (6/8). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

Ia menambahkan, Arif adalah salah satu penggagas kaukus lintas fraksi di parlemen yang secara khusus mendorong masuknya ukuran kesejahteraan ke dalam kerangka APBN.

"Arif dikenal karena menginisiasi kaukus ini, yang bertujuan memasukkan indikator kesejahteraan masyarakat ke dalam proses penyusunan APBN, bekerja sama dengan lintas fraksi," ujar Didik.

Selain kiprahnya di DPR, Arif banyak menyumbangkan pemikiran melalui tulisan di media nasional. Fokusnya meliputi isu ketimpangan, UMKM, investasi, hingga keberlanjutan pembangunan. Lewat buku Pancasilanomics: Ekonomi Pancasila dalam Gerak (2019), ia menawarkan konsep ekonomi berbasis Pancasila yang adil, inklusif, dan berdaulat.

Arif juga menulis Arsitektur Ekonomi Indonesia, sebuah kritik terhadap pembangunan yang dinilai terlalu liberal, seraya menawarkan desain ekonomi berbasis Pasal 33 UUD 1945.

Bagi Didik, kepergian Arif bukan hanya kehilangan seorang kawan. Tetapi juga hilangnya pemikir yang konsisten menautkan nilai Pancasila dan konstitusi ke dalam kebijakan publik.

Anies Kenang Sosok Arif Budimanta

Mantan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan melawat ke rumah duka Arif Budimanta di Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (6/9). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Mantan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan melawat ke rumah duka Arif Budimanta di Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (6/9). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut melayat ke rumah duka Arif Budimanta.

Anies mengenang sosok Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP itu sebagai seorang teknokrat yang selalu membawa ilmu dalam setiap pengabdiannya.

"Kita semua berduka almarhum Arif Budimanta adalah teman, sahabat, yang memiliki rekam jejak aktivitas, aktivisme, sejak masa kuliah. Sejak kuliah di IPB sampai akhir hayatnya, beliau adalah seorang aktivis. Dan beliau seorang yang membawa ilmu di dalam aktivitasnya sejak zaman kuliah," kata Anies di rumah duka.

Menurut Anies, sosok Arif lebih dikenal sebagai teknokrat. Ia menambahkan, pengamatan Arif di bidang ekonomi selalu mencerminkan keberpihakan.

Kata Airlangga soal Kepergian Arif Budimanta

Airlangga Hartarto Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Melayat Ke Rumah Duka Arif Budimanta di Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (6/9). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Airlangga Hartarto Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Melayat Ke Rumah Duka Arif Budimanta di Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (6/9). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga hadir melayat. Ia mengaku sudah mengenal lama Arif sejak di Megawati Institute.

"Kalau pak Arif Budimanta saya kenal sejak beliau di Megawati Institute, jadi sering berdialog. Jadi sudah puluhan tahun, beliau juga di Senayan dan beliau juga di Istana. Jadi interaksi dengan beliau juga banyak," kata Airlangga.

Menurutnya, perhatian Arif banyak tercurah pada isu ekonomi kerakyatan. "Dan concern dari beliau juga ekonomi kerakyatan. Jadi ekonomi konstitusi lah. Jadi apa yang beliau punya obsesi di sektor itu dan kami juga dengar beliau sedang menulis buku dan punya obsesi apa yang terkait dengan passion beliau," lanjutnya.

Airlangga menyampaikan Indonesia kehilangan sosok penting atas wafatnya Arif Budimanta.

Mastermind Penanggulangan Kemiskinan

Suasana Pemakaman Arif Budimanta di TPU Layur, Jakarta Timur, Sabtu (6/9). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Suasana Pemakaman Arif Budimanta di TPU Layur, Jakarta Timur, Sabtu (6/9). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, mengaku pihaknya merasa kehilangan atas wafatnya Arif Budimanta.

"Jadi saya merasa sangat kehilangan dengan dia. Saya kira bukan hanya saya, bukan hanya Muhammadiyah, tapi juga bangsa Indonesia," kata Muhadjir usai menghadiri pemakaman Arif di TPU Layur Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (6/9).

Muhadjir menuturkan, pemikiran-pemikiran Arif banyak mempengaruhi situasi politik dan juga ekonomi Indonesia.

Lebih lanjut, Muhadjir menjelaskan bahwa saat dirinya masih menjabat sebagai Menko PMK di masa kepemimpinan Jokowi, ia banyak bekerja sama dengan Arif, terutama dalam program pengentasan kemiskinan.

"Dia adalah mastermind-nya untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem," terang dia.

Media files:
rpwskpwkwhfhh3iqkq72.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar