Mar 7th 2025, 11:40, by Tim kumparan, kumparanNEWS
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto (tengah) dan Wamendes PDT Riza Patria (kanan). Foto: Dok. Kemendes PDT
Pemuda Muhammadiyah menegaskan bahwa banyaknya isu dan permasalahan, harus menjadi prioritas untuk segera diselesaikan Menteri Desa, Yandri Susanto. Mereka meminta pemerintah tetap fokus membangun desa.
"Kami berharap Pak Menteri tidak perlu menanggapi hal-hal yang hanya akan mengganggu visi dan misi pemerintahan Prabowo-Gibran. Dan tetap menjalankan program kementerian secara masif dan langsung dapat dirasakan masyarakat," kata Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Machhendra Setyo Atmaja Prastiyo, dalam keterangannya, Jumat (7/3).
Machhendra menekankan kritik adalah bagian penting dari demokrasi, tetapi harus dibedakan dengan penghakiman yang emosional. Kritik yang sehat harus berbasis fakta dan disertai solusi, bukan sekadar ekspresi kemarahan yang membabi buta.
"Kritik itu wajar dan harus ada dalam demokrasi, tapi kritik yang baik adalah yang disertai dengan solusi, bukan sekadar ekspresi kemarahan yang membabi buta. Penghakiman yang absurd justru rentan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang punya agenda tertentu," tegas Machhendra.
Pemuda Muhammadiyah menilai perdebatan politik yang tidak berujung hanya akan menghambat program-program pembangunan yang sudah berjalan. Publik berhak mengkritik, tetapi tidak berhak menjustifikasi kinerja seorang pejabat tanpa melihat fakta yang ada.
"Pak Yandri sudah menjelaskan semuanya ke publik dan tetap fokus menjalankan tugasnya. Kita harus objektif melihat kerja-kerja beliau yang nyata dan sudah dirasakan langsung oleh masyarakat desa, bukan terjebak dalam opini politik semata," ujar Machhendra.
Sejak menjabat, Yandri telah melaksanakan berbagai program strategis yang berdampak langsung pada kesejahteraan desa. Salah satu kebijakan utamanya adalah alokasi 20% Dana Desa untuk ketahanan pangan, yang membantu desa-desa mengembangkan pertanian lokal dan mendukung swasembada pangan nasional.
Selain itu, ia juga mendorong penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memperkuat ekonomi desa, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan kesejahteraan warga melalui usaha desa yang mandiri dan berkelanjutan.
Dalam upaya modernisasi desa, Yandri menginisiasi program Desa Inovasi, yang mendorong pemanfaatan teknologi dan digitalisasi di desa-desa. Melalui program ini, banyak desa kini mampu memasarkan produk unggulannya secara online, membuka akses pasar yang lebih luas bagi usaha kecil dan menengah.
Selain itu, Yandri juga fokus pada pengembangan desa wisata, menjadikan potensi lokal sebagai sumber ekonomi baru bagi masyarakat pedesaan.
Petani memanen bawang merah di Kampung Tugu, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5). Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pemuda Muhammadiyah menegaskan dukungannya terhadap kerja-kerja Yandri yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa.
"Kami melihat sendiri bahwa berbagai program Kementerian Desa benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat. Jangan sampai pembangunan desa terhambat oleh isu politik yang tidak relevan," lanjut Machhendra.
Ia juga mengingatkan yang paling dirugikan jika kerja-kerja ini dihentikan bukanlah Yandri, melainkan masyarakat desa yang sedang berjuang untuk maju.
Pemuda Muhammadiyah mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi yang sehat dan tetap mengutamakan kepentingan rakyat.
"Mari kita fokus membangun desa dan memastikan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Demokrasi yang sehat adalah yang berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan sekadar manuver politik tanpa arah," tutup Machhendra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar