Search This Blog

Dinkes Kalbar Catat Ada 5 Kasus Kematian Akibat Rabies

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Dinkes Kalbar Catat Ada 5 Kasus Kematian Akibat Rabies
Mar 12th 2025, 11:42, by Dina Mariana, Hi Pontianak

Ilustrasi anjing rabies. Foto: Thinkstock
Ilustrasi anjing rabies. Foto: Thinkstock

Hi!Pontianak - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalbar mencatat saat ini ada 5 kasus kematian yang disebabkan penularan rabies. Kasus kematian akibat rabies tersebut tersebar di 3 kabupaten, di antara Landak 3 kasus, Ketapang 1 kasus, dan Bengkayang 1 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Erna Yulianti, mengungkapkan korban meninggal karena gigitan anjing pembawa virus rabies.

"Hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan bahwa kelima kasus kematian akibat rabies tersebut terjadi dikarenakan korban gigitan hewan penular rabies tidak segera melapor ke fasyankes," ungkapnya, Rabu, 12 Maret 2025.

Erna menjelaskan terkait penularan rabies ini bisa terjadi akibat air liur hewan penular rabies melalui gigitan atau cakaran. Dinkes mencatat ada 1.147 kasus gigitan hewan di wilayah Kalbar. Namun, angka tersebut masih harus melewati uji laboratorium untuk memastikan ada atau tidaknya penularan rabies di tiap kasus gigitan hewan.

"Di mana kasus gigitan sebanyak 32 persen menyerang anak-anak di bawah 10 tahun, 14 persen menyerang remaja, 47 persen menyerang orang dewasa, dan sisanya 7 persen adalah lanjut usia. Untuk kategori hewan yang menggigit 97 persen adalah anjing, 2 persen kucing, dan 1 persen kera atau monyet," jelasnya.

Berkaca dari kejadian yang ada, Kadiskes juga mengimbau agar masyarakat ikut aktif dalam upaya pencegahan rabies. Salah satunya dengan peningkatan kesadaran akan pemeliharaan hewan dengan memperhatikan kesejahteraan hewan.

Rabies juga dapat dicegah dengan cara rutin memberikan vaksin rabies, yang dimulai sejak umur hewan 3 bulan dan diulang kembali setiap tahun sekali.

"Pemeliharaan dengan memberikan penanda kepemilikan pada hewan akan mempermudah pemilik dan masyarakat sekitar mengenal hewan dan asal hewan," ucap Erna.

Ia mengajak masyarakat untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan untuk mengantisipasi penularan rabies. Pencegahan pertama, jika terjadi gigitan hewan penular rabies untuk segera melakukan cuci luka selama 15 menit menggunakan sabun di air yang mengalir. Kedua, untuk segera lapor ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies atau Serum Anti rabies (sesuai indikasi), perawatan luka. Ketiga, segera amankan hewan yang menggigit dan laporkan kepada petugas kesehatan hewan/dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di wilayahnya masing-masing untuk di lakukan observasi.

"Untuk saat ini, kita juga telah mengupayakan tindakan pengendalian (rabies) dengan memberikan vaksin rabies pada hewan yang mana dalam pelaksanaan di lapangan Dinkes Kabupaten/Kota bekerja sama dengan pihak Dinas Peternakan setempat," tuturnya.

"Selain hal tersebut kami juga telah mendistribusikan kebutuhan vaksin anti rabies dan serum anti rabies kepada kabupaten/kota yang membutuhkan dan melakukan komunikasi, edukasi, dan informasi di masyarakat," sambungnya.

Media files:
01jp4a58a1830p9yb590g4zx48.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar