Mar 12th 2025, 11:30, by Gitario Vista Inasis, kumparanTRAVEL
Ilustrasi penertiban tata ruang di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabek-Punjur). Foto: Dok. Kementerian ATR/BPN
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meminta pengelola destinasi wisata untuk memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, buntut insiden pelanggaran alih fungsi lahan di kawasan Puncak.
Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, menilai adanya pelanggaran yang terjadi di destinasi wisata harus ditindak tegas sebagaimana hukum yang berlaku. Penegakan itu ditujukan, agar pengelola lain tidak meniru hal serupa.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemedu. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
"Yang jelas begini, kita mendorong untuk investasi objek wisata sebanyak mungkin. Tetapi tetap harus menjaga aturan kelestarian lingkungan, karena ada koridor-koridor tertentu yang harus dipagari atau yang harus ditaati oleh setiap developer," ujar Vinsensius, seperti dikutip dari Antara.
Segala bentuk pembangunan objek wisata menurutnya juga perlu memperhatikan unsur-unsur kelestarian lingkungan, sehingga pengelola dianjurkan untuk tidak gegabah dan hanya memikirkan keuntungan semata.
Alam Harus Dijaga
Ilustrasi keindahan alam Papua. Foto: Dok. Yayasan EcoNusa
Secara terpisah, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Utari Widyastuti, mengatakan bahwa alam merupakan hal dalam hidup yang harus dijaga oleh seluruh umat manusia, karena telah memenuhi banyak kebutuhan manusia.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan menjaga lingkungan terus lestari, bersih, dan berkelanjutan.
"Dalam menjaga pariwisata yang berkelanjutan, tanggung jawab itu merupakan tanggung jawab kita bersama," kata Utari.
Ilustrasi vila di Puncak Bogor. Foto: Dok. Istimewa
Utari turut menekankan pada para pengelola untuk menjaga komitmennya dalam rangka menjalankan aktivitas pariwisata yang nyaman, aman, dan mengutamakan aspek keselamatan wisatawan. Selain itu, segala bentuk manajemen risiko perlu dibuat, agar kejadian serupa tidak terulang.
Saat ini, pemerintah juga sedang berupaya untuk mewujudkan destinasi pariwisata di Indonesia menjadi berkualitas dan berkelanjutan, sehingga baik pengelola maupun stakeholder terkait diminta untuk bekerja sama, agar tujuan baik tersebut dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar