PT Geo Dipa Energi (Persero) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha hingga 8 unit dengan total kapasitas 400 megawatt (MW).
Saat ini PLTP Patuha yang berada di Ciwidey, Kabupaten Bandung, itu sudah beroperasi dengan 1 unit sejak 2014, kapasitas terpasang 55 MW. Perusahaan sudah mulai membangun unit kedua, yang nantinya ketika beroperasi bisa menambah kapasitas hingga 110 MW.
General Manager PT Geo Dipa Unit Patuha, Ruly Husnie Ridwan, mengatakan perusahaan sudah mulai mengebor sumur untuk PLTP Patuha Unit 2. Dia menargetkan pembangunannya bisa rampung di 2027.
"Direncanakan Patuha Unit 2 akan beroperasi di tahun 2027, kita doakan bersama sehingga kontribusi Patuha ke depannya menjadi dua kali lipat di tahun 2027," ungkap Ruly saat press tour PLTP Patuha, dikutip Sabtu (9/11).
Progres pembangunan PLTP Patuha Unit 2, kata Ruly, saat ini sudah mencapai 50 persen. Geo Dipa sudah menuntaskan pengeboran 12 sumur dengan succes ratio 150 persen, baru kemudian lanjut membangun pembangkitnya.
Ruly melanjutkan, pengembangan PLTP Patuha akan terus dilanjutkan untuk memenuhi Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PT PLN (Persero) dengan total kapasitasnya 400 MW.
Total konsesi tersebut, lanjut Ruly, bisa terpenuhi dengan pembangunan lanjutan hingga 8 unit. Meski tidak menjelaskan dengan rinci, dia mengatakan akan ada beberapa unit terbangun dalam 10 tahun mendatang.
"Patuha itu sendiri sebenarnya memiliki konsesi dengan PLN sebesar 400 MW, jadi total ada 8 unit. Di 2027 akan hadir unit kedua, kita berharap for the next 10 years beberapa unit selanjutnya akan terbangun," ungkap Ruly.
Ditemui usai acara, Ruly mengatakan rencana pengembangan PLTP Patuha sebanyak 400 MW itu terbagi menjadi dua, yakni unit 2 sampai unit 6 dengan kapasitas 55 MW, dan unit 7 dan unit 8 dengan kapasitas 35 MW.
"Jadi 400 MW itu disebutkan berapa jumlah unit dan kapasitasnya, 6 unit x 55 MW. Jadi unit 1 sampai unit 6 itu 55 MW. Unit 7 dan 8 35 MW. Total 400 MW," tuturnya.
Adapun PJBL PLTP Patuha dengan PLN berlaku setiap 30 tahun setiap unitnya dan bisa diperpanjang. Kontrak tersebut akan diperbaharui menyesuaikan operaisonal (commercial operating date/CoD) unit terbaru.
Ruly menambahkan, dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), kontrak PLN dengan PLTP Patuha hingga tahun 2032 berkisar 165 MW alias untuk 3 unit.
"Tergantung unitnya kapan start. Misalnya Patuha 1 mulai COD 2014, berarti 30 tahun sejak 2014 itu adalah master priority kontrak. Unit 2 nanti beroperasi 2027, 30 tahun, sejak 2027," jelas Ruly.
Total Investasi PLTP Patuha
Ruly menjelaskan selain mengandalkan anggaran negara, pembangunan PLTP Patuha Unit 2 juga disokong oleh pendanaan hijau lembaga keuangan internasional yaitu Asian Development Bank (ADB) dan Japan Fund Joint Crediting Mechanism (JFJCM).
Geo Dipa mengamankan total pendanaan murah dari ADB dan JFJCM sekitar USD 300 juta, selain untuk pembangunan PLTP Patuha Unit 2, juga untuk pembangunan PLTP Dieng Unit 2.
"Jadi dengan melakukan investasi dengan pembiayaannya murah, itu menjamin bahwa harga listriknya juga murah, karena kita menghasilkan sesuatu dengan cara yang lebih ekonomis," pungkas Ruly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar