Aug 4th 2024, 17:25, by Berita Terkini, Berita Terkini
Konjungsi adalah kata penghubung yang digunakan untuk menentukan kedudukan dari klausa sehingga bisa membedakan maknanya. Agar lebih paham, contoh kata konjungsi bisa dijadikan sebagai referensi.
Konjungsi dapat dibagi menjadi kata penghubung antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Letak kata konjungsi tersebut bisa berbeda-beda, sesuai dengan fungsi dan jenisnya.
Contoh Kata Konjungsi Berdasarkan Jenisnya
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII karya Dra. Idda Ayu Kusrini, M.Pd. (2008: 109), konjungsi atau kata penghubung adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat, atau kalimat-kalimat dalam sebuah wacana atau tulisan.
Konjungsi dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Agar lebih paham, berikut adalah contoh kata konjungsi yang bisa digunakan sebagai referensi.
1. Antarklausa
Konjungsi intrakalimat adalah jenis konjungsi yang menghubungkan klausa induk dengan klausa anak dalam sebuah kalimat. Konjungsi ini biasanya terletak di bagian tengah kalimat.
Konjungsi intrakalimat berfungsi untuk menyambungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa, serta satuan kata dengan kata. Jenis konjungsi intrakalimat terdiri dari dua kategori, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.
Contoh konjungsi koordinatif:
dan: sebagai penanda hubungan penambahan.
atau: sebagai penanda hubungan pemilihan.
melainkan: sebagai penanda hubungan perlawanan.
padahal: sebagai penanda hubungan pertentangan.
sedangkan: sebagai penanda hubungan pertentangan.
Beberapa contoh konjungsi subordinatif, antara lain: agar, untuk, supaya, sebab, karena, seperti, seakan-akan, jika, sejak, ketika, andaikan, walaupun, bahwa, dan lain-lain.
2. Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah jenis konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Konjungsi ini umumnya digunakan untuk menunjukkan adanya perbedaan arti atau makna antara kalimat-kalimat tersebut.
Contoh:
Konjungsi pertentangan, misalnya: bagaimanapun, biarpun, walaupun demikian.
Konjungsi yang menyatakan lanjutan, misalnya: sesudah itu, setelah itu.
Konjungsi yang menyatakan kejadian sebelumnya. misalnya: sebelum itu.
Konjungsi yang menyatakan akibat, misalnya: oleh karena itu, oleh sebab itu.
Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya, misalnya: sebaliknya.
Konjungsi yang menyatakan keadaan sebenarnya, misalnya: sesungguhnya, bahwasanya.
Konjungsi yang menyatakan konsekuensi misalnya: dengan demikian.
Konjungsi yang menguatkan pernyataan sebelumnya, misalnya: malahan.
Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan pernyataan sebelumnya misalnya: namun, akan tetapi.
3. Antarparagraf
Konjungsi antarparagraf adalah jenis konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan paragraf-paragraf dalam sebuah teks.
Fungsi utamanya adalah untuk memastikan alur dan keterkaitan antarparagraf, sehingga pembaca dapat mengikuti perkembangan ide dengan lebih jelas.
Itulah contoh kata konjungsi yang bisa digunakan untuk menghubungkan kalimat. Dapat diketahui bahwa setiap konjungsi memiliki fungsinya tersendiri. (Umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar