Jul 20th 2024, 19:49, by Berita Terkini, Berita Terkini
Gibah adalah perilaku yang dilarang keras dalam agama Islam. Bahkan, Islam mengingatkan bahwa perumpamaan perilaku gibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati terdapat dalam Surah Al-Hujurat ayat 12. Sebab, perilaku yang membuat seorang pelakunya mendapat dosa yang besar.
Maka dari itu, agama Islam meminta umatnya agar terhindar dari perilaku ini agar terhindar dari siksaan di akhirat kelak.
Perumpamaan Perilaku Gibah seperti Makan Daging Saudara Mati dalam Surat Al-Hujurat Ayat 12
Gibah berasal dari bahasa Arab "ghaaba" yang artinya sesuatu yang tersembunyi dari mata. Sedangkan dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, gibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada saudaranya ketika ia tidak hadir dengan sesuatu yang benar tetapi tidak disukainya.
Contohnya seperti menggambarkannya dengan apa yang dianggap sebagai kekurangan menurut umum untuk meremehkan dan menjelekkan.
Termasuk sebagai gibah adalah menarik perhatian seseorang terhadap sesuatu kepada orang lain yang dibicarakan tidak suka untuk dikenali.
Sebagaimana yang dijelaskan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda,
"Tahukah engkau apa itu gibah?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Ia berkata, "Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain." Beliau ditanya, "Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah menggibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya." (HR. Muslim no. 2589).
Dalam Islam sendiri, gibah merupakan perkara yang dilarang keras dan termasuk ke dalam dosa besar. Sebab, perumpamaan perilaku gibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati terdapat dalam Surah Al-Hujurat ayat 12. Allah Swt. berfirman:
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)
Balasan Orang yang Gemar Gibah
Seperti yang dijelaskan di atas, gibah merupakan perkara yang bisa mendatangkan dosa besar. Selain itu, orang yang gemar gibah kepada saudara seiman, ia akan melukai dirinya sendiri kelak di akhirat.
Sebagaimana dalam hadis dari Anas bin Malik, ia berkata Rasulullah saw. bersabda:
"Ketika aku dinaikkan ke langit, aku melewati sekelompok orang yang memiliki kuku-kuku dari tembaga, mereka melukai (mencakari) wajah-wajah mereka dan dada-dada mereka. Maka aku bertanya: "Siapakah mereka ya Jibril?". Jibril menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan mencela kehormatan mereka" (HR. Ahmad 3/223 dan Abu Daud no. 2878)
Dari penjelasan perumpamaan perilaku gibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati terdapat dalam Surah Al-Hujurat ayat 12 di atas, diketahui bahwa dosa perilaku ini sangat berat. Sehingga perlu menjaga lisan, terutama kepada saudara muslim.(MZM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar