Jul 28th 2024, 10:08, by Ahmad Romadoni, kumparanNEWS
Seorang pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur, bernama Jonsun Wakum (31) menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang hingga babak belur. Pelaku diduga merupakan oknum prajurit TNI dan beberapa masyarakat sipil.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes Semarang dengan Nomor Laporan : LP/B/ 282 / VII /2024/SPKT/POLRESTABES SEMARANG/POLDA JAWA TENGAH.
Pengacara korban, Setiawan mengatakan kasus penganiayaan ini terjadi pada Kamis (25/7) di Jalan Pemuda seberang jalan depan hotel Louis Kienne. Saat itu korban dan sopir pribadinya sedang makan soto di tempat tersebut, kemudian korban melihat ada keributan di depan hotel.
"Jadi beliau berdua bersama sopirnya Pak Farid, berusaha meredam, melerai cekcok itu. Ada 4 orang yang cekcok, tapi salah satu orang itu tidak terima dan diduga sedang mabuk," ujar Setiawan usai melapor di Polrestabes Semarang, Sabtu (27/7).
Orang yang tidak terima dilerai oleh korban itu diduga merupakan seorang oknum TNI. Oknum itu kemudian menghubungi teman-temannya dan mengeroyok korban bersama sopirnya.
"Akhirnya oknum ini menelepon teman temannya dan kemudian datang lalu menghajar klien kami dan sopir. Padahal mereka tidak saling kenal, klien saya dan sopirnya hanya ingin melerai," jelas dia.
Pelaku yang diduga berjumlah 9 orang itu lalu menghajar korban dan sopirnya. Tak hanya menggunakan tangan kosong, korban juga dihajar menggunakan besi hingga babak belur.
"Lebih parahnya, karena saat sudah terkapar bersimbah darah diinjak-injak. Beliau kaki pincang kemudian retak di hidung kemudian sekujur tubuh dan muka itu bersimbah darah," jelas dia.
Saat ini, korban masih dirawat intensif di RS Bhayangkara Semarang. Sementara sopirnya sudah bisa beraktivitas meski masih tersisa bekas luka di wajah dan kepalanya.
"Pak Jonsun masih dirawat di RS Bhayangkara, sempat tidak sadarkan diri. Selain itu jam tangan seharga Rp 10 juta yang dikenakan klien saya hilang," ungkap dia.
Dirinya juga sudah bertemu dengan penyidik dari Denpom. Mereka sudah membenarkan ada 4 prajuritnya yang diduga menjadi pelaku penganiayaan tersebut.
"Dugaan kuatnya (oknum TNI), karena sebelum ke sini tadi, sempat bertemu penyidik dari Denpom atau TNI yang menyatakan dan membenarkan ada anggotanya sedang dilakukan pemeriksaan kurang lebih empat orang. Dan kami akan tetap ingin kasus ini ditindak sesuai hukum yang berlaku," tegas Setiawan.
Sementara itu, Farid (24) sopir Jonsun sekaligus korban pengeroyokan ini mengaku mendapat 3 jahitan di kepalanya. Wajahnya juga masih terlihat memar saat ikut melapor ke Polrestabes Semarang.
"Kita mau melerai aja tiba-tiba yang ada satu anggota enggak terima, telepon teman-temannya, datanglah semua langsung hantam aja sudah. Pakai tangan kosong, pakai besi juga. Kepala saya ada 3 jahitan," imbuh Farid.
Polisi Usut Laporan Korban
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengatakan akan meninjau terlebih pelaporan tersebut.
"Nanti kita cek, biar diterima SPKT dulu terus ke pimpinan," kata Andika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar