Namanya Mahira Asy Syifa. Di usianya yang baru 18 tahun 10 bulan, gadis asal Aceh itu menjadi salah satu jemaah termuda yang berangkat haji tahun ini.
Meski masih remaja, namun prestasi perempuan kelahiran Aceh Besar, 22 Juli 2005 itu, begitu cemerlang.
Ditemui di kawasan Misfalah, Makkah, wajah Mahira terlihat bahagia. Senyum terus terukir di bibirnya. Mahira yang merupakan anak tunggal itu begitu bahagia bisa berangkat haji ke Tanah Suci bersama dengan kedua orang tuanya.
"Perasaannya sangat bersyukur karena nggak banyak orang dapat kesempatan berhaji di usia muda. Apalagi saya berangkatnya juga sama orang tua, alhamdulillah sangat bersyukur," ucap Mahira saat ditemui di pemondokannya, Sabtu (8/6/2024).
Bagi Mahira, bisa memenuhi panggilan Allah itu sungguh pengalaman yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Hanya rasa syukur tak terkira yang dirasakan dan doa-doa yang bisa dipanjatkan.
"Saat pertama kali melihat ka'bah gimana ya rasanya nggak bisa diungkapkan, sangat senang, haru. Do'anya sehat, mudah rezeki, dilancarkan segala urusan dunia dan akhirat," katanya terharu.
"Untuk orang tua juga semoga sehat selalu, dimurahkan rezeki, dimudahkan segala urusan dan bisa dikumpulkan di surganya Allah," imbuhnya.
Daftar haji di usia 12 tahun
Awalnya orang tua Mahira mendaftarkan dirinya berhaji pada tahun 2008. Saat itu usianya baru 12 tahun. Orang tua Mahira berharap, mereka bisa berangkat bersama dengan program penggabungan. Akhirnya pada tahun 2024 ini, impian mereka bertiga bisa pergi haji bersama terwujud.
Segudang prestasi
Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu menorehkan sejumlah prestasi di bidang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Tahun 2022, dia juara 3 cabang Fahmil Quran MTQ tingkat Provinsi Aceh.
Di tahun yang sama, dia juga menyabet juara harapan 2 cabang Fahmil Quran tingkat nasional di Kalimantan Selatan.
Tahun 2023 juga pernah menyabet Juara 1 cabang Fahmil Quran tingkat Provinsi Aceh yang digelar di Simeulu.
"Tahun ini InsyaAllah Mahira dan kawan-kawan akan ikut MTQ Nasional di Samarinda, Kalimantan Timur. Mohon doa semuanya," pinta Mahira.
Mahira bercerita bahwa sejak kecil dia sudah dikenalkan Al-Quran oleh orang tuanya, dan saat SD dia sudah mulai menghafalnya.
"Mulai menghafal itu saat kelas 2 SD. Sudah pernah menghafal 30 juz," ucapnya.
Menurut Mahira, dia bisa menghafal 30 juz karena sering murajaah atau mengulang hafalan bacaan Al-Quran. "Jangan berhenti murajaah, walaupun belum lancar, yang penting ada niat murajaah,".
Daftar haji jangan tunggu tua
Sebagai salah satu jemaah haji termuda, Mahira menyarankan agar teman-teman muda jangan menunggu daftar haji saat tua. Sebab dengan haji di usia muda kondisi badan masih bugar dan bisa membantu jemaah haji yang sudah lansia.
"Jika ada rezeki kalau bisa langsung daftar karena kita nggak tahu ada rezeki kita tahun depan berangkat. Kalau belum ada, jangan lupa berdoa, karena rezeki bisa datang dari mana saja, kayak misalnya teman-teman yang ikut lomba MTQ hadiahnya itu naik haji. Jangan putus berdoa," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar