Search This Blog

Populer: Prabowo Diminta Jaga APBN; 26 Ribu Warga Jakarta Mudik Naik Whoosh

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Populer: Prabowo Diminta Jaga APBN; 26 Ribu Warga Jakarta Mudik Naik Whoosh
Apr 13th 2024, 06:00, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS

Suasana keramaian mudik di Whoosh Halim, Jakarta, Minggu (7/4/2024). Foto: Ainun Nabila/kumparan
Suasana keramaian mudik di Whoosh Halim, Jakarta, Minggu (7/4/2024). Foto: Ainun Nabila/kumparan

Prabowo Subianto diminta disiplin dalam mengelola defisit APBN saat dilantik menjadi presiden nanti. Kabar ini jadi berita populer kumparanBisnis pada Jumat (12/4).

Berita lain yang ramai dibaca, soal 26 ribu warga Jakarta mudik gunakan kereta cepat Whoosh. Berikut rangkumannya:

Pengusaha Minta Prabowo Disiplin Jaga Defisit APBN

Pengusaha meminta pemerintah periode selanjutnya untuk disiplin dalam mengelola defisit APBN 2025. Ini disampaikan baik oleh asosiasi Apindo maupun Kadin Indonesia.

Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani menyebut penggunaan APBN ini jadi hal paling penting untuk dijaga pemerintah. "Disiplin itu paling kunci ya, kalaupun mau diperlebar defisitnya, penggunaannya mesti jelas dan disiplin," ujar Shinta.

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid juga berpendapat demikian. Apalagi saat ini ekonomi negara-negara besar juga sedang menurun.

"Disiplin fiskal itu penting. Harus disiplin, kalau enggak disiplin bahaya," tuturnya.

26 Ribu Warga Jakarta Mudik Naik Whoosh

Penumpang Kereta Cepat Whoosh meningkat pada hari Lebaran, terutama keberangkatan dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang maupun Tegalluar. Bahkan, jumlah penumpang yang diberangkatkan pada Lebaran tembus 26 ribu orang atau naik 30 persen.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi peningkatan ini dengan menambah 12 perjalanan per hari hingga 18 April 2024.

Media files:
01htvawqcfztvep1xxb5t28nem.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar