Search This Blog

Menag: Ramadan Bareng dengan Nyepi, Momentum Umat Islam dan Hindu Introspeksi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Menag: Ramadan Bareng dengan Nyepi, Momentum Umat Islam dan Hindu Introspeksi
Mar 10th 2024, 10:43, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS

Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Dok. Kemenag RI
Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Dok. Kemenag RI

Menang Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yahya memberikan tanggapi terkait perayaan Nyepi tahun baru Caka 1946 yang beriringan dengan awal Ramadan 1445 H yakni pada Senin (11/3)--bagi warga Muhammadiyah, pemerintah baru akan melakukan sidang isbat pada Minggu (10/3).

Umat Hindu menyambut Nyepi dengan Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh. Sementara Umat Islam menyambut Ramadan dengan Tarhib Ramadan dan Qiyamul-Lail.

Pertama-tama, Gus Yaqut mengucapkan selamat hari raya Nyepi dan Ramadan kepada umat Hindu dan Islam.

"Selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan," kata Gus Yaqut dalam keterangannya, Minggu (10/3).

"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1445 H bagi umat Islam. Semoga keistimewaan Ramadan dapat meningkatkan kualitas ketakwaan," tambah dia.

Gus Yaqut menjelaskan, Nyepi dan Ramadan yang beriringan seharusnya bisa menjadi momentum yang baik bagi umat Hindu dan Islam untuk introspeksi.

Umat Hindu membawa benda sakral saat upacara Melasti saat upacara Melasti di Pantai Petitenget, Badung, Bali, Jumat (8/3/2024). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Umat Hindu membawa benda sakral saat upacara Melasti saat upacara Melasti di Pantai Petitenget, Badung, Bali, Jumat (8/3/2024). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto

Umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian, yakni Amati geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang). Sementara umat Islam selama Ramadan menjalani ibadah puasa.

"Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi keduanya adalah momentum introspeksi," ucap dia.

Eks Ketum GP Ansor ini menekankan, semangat introspeksi dan sikap saling menghormati sangat penting karena adanya perbedaan ekspresi keberagamaan. Nyepi meniscayakan keheningan. Sedangkan Ramadan, sarat dengan ekspresi syiar (keramaian).

"Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing," kata dia.

Umat Islam melaksanakan saalat tarawih pertama bulan Ramadhan 1444 H yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1945 di salah satu rumah warga di kawasan Kampung Bugis, Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Rabu (22/3/2023).  Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Umat Islam melaksanakan saalat tarawih pertama bulan Ramadhan 1444 H yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1945 di salah satu rumah warga di kawasan Kampung Bugis, Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Rabu (22/3/2023). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO

Lebih jauh, Gus Yaqut mengatakan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan diperkirakan berlangsung pada momen yang beriringan.

Oleh sebab itu, ia meminta Kanwil Kemenag Provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda untuk mengatur agar giat keduanya berjalan dengan semangat toleransi.

"Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleran," tandasnya.

Media files:
01hj563ncd39mm9nqmxvq0grj0.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar