Sebuah kapal nelayan berisi 10 anak buah kapal (ABK) dilaporkan hilang kontak di Samudra Hindia, selatan Pulau Jawa. Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap yang menerima laporan tersebut melakukan pencarian.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, kapal nelayan yang dilaporkan hilang kontak itu memiliki nama lambung Kiat Maju Jaya-7," kata Kepala KPP/Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa, Sabtu (16/3).
Adah mengatakan, informasi mengenai kapal hilang tersebut pertama kali diterima oleh salah seorang perwakilan perusahaan pada hari Rabu (13/3), sekitar pukul 15.00 WIB.
Kapal Kiat Maju Jaya-7 yang dinakhodai Waidin dikabarkan beriringan dengan tiga kapal lainnya untuk kembali ke Dermaga Cimiring, Cilacap, karena cuaca buruk.
Tiga kapal yang beriringan dengan Kiat Maju Jaya-7 yakni Makmur Jaya-20 yang dinakhodai Sumaryo, Makin Jaya-2 yang dinakhodai Raino, dan Maju Jaya-28 yang dinakhodai Tarmuji.
Dalam perjalanan keempat kapal tersebut terkendala dengan adanya badai, sehingga tiga kapal di antaranya memutuskan untuk bersandar di Dermaga Pacitan, Jawa Timur. Sedangkan kapal Kiat Maju Jaya-7 hingga saat ini tidak bisa dihubungi dan belum diketahui keberadaannya.
Berikut identitas 10 ABK di kapal tersebut:
Waidin (39) selaku nakhoda;
Ahmad Mutajar (24);
Angga Trio (21);
Gunawan (22);
Heri Setiaji (27);
Ichya Umidin (23);
M Ripto (25);
Syarifuddin (25);
Waroji (41); dan
Zaenal (29).
"Seluruhnya merupakan warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah," kata Adah.
Satu tim Basarnas Cilacap bergabung bersama potensi search and rescue (SAR) lainnya guna melakukan pencarian terhadap kapal Kiat Maju Jaya-7 beserta anak buah kapalnya tersebut.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian tersebut dibagi menjadi tiga search and rescue unit (SRU), yakni SRU 1 melakukan penyisiran permukaan laut dengan menggunakan RIB-06 bersama dengan personel Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap sejauh 30 mil laut dari Cimiring ke arah lokasi kejadian dengan heading 179 derajat.
Sementara SRU 2 melakukan penyisiran di darat dengan menggunakan Rescue Trail sejauh 10 kilometer dari Pantai Jetis ke Pantai Widarapayung dan penyisiran dengan berjalan kaki serta pemantauan menggunakan Drone UAV.
Sedangkan SRU 3 melakukan penyisiran darat menggunakan Rescue Trail dari USS Congot sejauh 10 kilometer dari muara Sungai Bogowonto sampai ke Pantai Jatimalang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar