Search This Blog

KemenkopUKM Segera Bangun SPBU Nelayan di Surabaya

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
KemenkopUKM Segera Bangun SPBU Nelayan di Surabaya
Jun 10th 2023, 11:45, by Sinar Utami, kumparanBISNIS

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki (kiri) dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman di Main Hall BEI, Rabu (7/6/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki (kiri) dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman di Main Hall BEI, Rabu (7/6/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) menggandeng PT Pertamina (Persero) dan Pemerintah Kota Surabaya dalam waktu dekat akan mendirikan SPBU Nelayan di Surabaya.

Menkop dan UKM Teten Masduki mengatakan SPBU Nelayan sangat penting untuk dibangun karena dari 11 ribu desa nelayan di Indonesia, baru ada 338 SPBU. Setelah di Surabaya, Teten memastikan pemerintah akan memperbanyak SPBU Nelayan melalui program Solar untuk Koperasi Nelayan (Solusi Nelayan).

"Maka pemerintah akan membangun secara bertahap SPBU mini supaya pasokan BBM dekat dengan desa nelayan," ucap Menteri Teten dalam rilis resmi, dikutip Sabtu (10/6).

Deputi Bidang Perkoperasian KemenKop dan UKM Ahmad Zabadi menjelaskan, program Solusi Nelayan merupakan program bersama KemenKopUKM, Kementerian BUMN, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memenuhi ketersediaan BBM maupun produk lain yang menjadi kebutuhan nelayan.

Sejumlah perahu nelayan tertambat di Pantai Kenjeran Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/4/2022).   Foto: Didik Suhartono/Antara Foto
Sejumlah perahu nelayan tertambat di Pantai Kenjeran Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/4/2022). Foto: Didik Suhartono/Antara Foto

"Solusi Nelayan ini nanti akan dikelola koperasi supaya para nelayan dapat memanfaatkan BBM subsidi agar tepat sasaran. Tapi ini hanyalah trigger untuk membangun ekosistem koperasi," ucapnya saat melakukan audiensi bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada nelayan di Surabaya.

Selama ini harga BBM yang terjangkau menjadi hal yang langka dan masalah tersendiri bagi para nelayan. Sebab 60 persen biaya operasional nelayan dihabiskan untuk membeli BBM. Dengan hadirnya Program Solusi Nelayan, mereka akan mendapatkan solusi dari sisi BBM melalui tersedianya SPBU Nelayan yang menyediakan solar bagi mereka.

"Selama ini mereka membeli solar itu sekitar Rp 12.000. Padahal harga solar itu hanya Rp 6.800 di SPBU. Maka kehadiran SPBU Nelayan melalui program Solusi Nelayan akan menjadi jawaban untuk mengatasi permasalahan mereka," kata Zabadi.

Sejumlah perahu nelayan tertambat di Pantai Kenjeran Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/4/2022).   Foto: Didik Suhartono/Antara Foto
Sejumlah perahu nelayan tertambat di Pantai Kenjeran Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/4/2022). Foto: Didik Suhartono/Antara Foto

Selama ini nelayan juga mengalami persoalan pendistribusian dan pemasaran hasil tangkap. Nelayan harus mengandalkan tengkulak yang merugikan nelayan karena dibeli dengan harga murah dan pembayarannya bisa menunggak sampai sebulan. SPBU Nelayan ini diharapkan mampu menjadi solusi sebagai agregator hasil tangkapan nelayan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa dirinya sangat mendukung program Solusi Nelayan dan memimnta percepatan pembangunan. Pemkot Surabaya akan menghibahkan lahan untuk pembangunan SPBU Nelayan dan akan memberikan bantuan sebesar Rp 300 juta untuk pembangunannya.

"Saya akan tanda tangani bahwa lahan ini boleh dikelola untuk kebutuhan solar untuk nelayan selamanya. Saya yang akan memastikan ini. Suratnya akan saya tandatangani hari ini. Lalu PKBL Pertamina kan akan memberikan bantuan Rp 200 juta, nanti Rp 300 juta dari kami karena ini menjadi tugas pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan," kata Eri.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar