Search This Blog

Pemprov soal Pembatasan Turis Asing ke Bali: Bukan Pakai Kuota, tapi Diseleksi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pemprov soal Pembatasan Turis Asing ke Bali: Bukan Pakai Kuota, tapi Diseleksi
May 9th 2023, 20:03, by Denita br Matondang, kumparanNEWS

Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati/di sela-sela Bali Democracy Forum di BNDCC, Kamis (81/12).  Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati/di sela-sela Bali Democracy Forum di BNDCC, Kamis (81/12). Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace membantah bakal menerapkan sistem kuota bagi wisatawan atau turis asing yang mau liburan ke Pulau Dewata.

Menurutnya, pernyataan Gubernur Bali I Wayan Koster terkait kuota wisatawan asing (wisman) untuk membatasi kedatangan Warga Negara Asing (WNA) 'nakal' untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas di Bali.

"Maksudnya bukan pemberian kuota dalam artian jumlah, tapi pembatasan terhadap wisatawan mancanegara yang nakal," kata Cok Ace di Denpasar Selasa (9/5).

Sementara itu, Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Bidang Pariwisata Bali IGAN Rai Surya Wijaya menuturkan yang dimaksud Koster adalah menyeleksi wisman yang datang ke Bali. Pemprov Bali sedang menyusun aturan atau strategi agar wisman yang berkunjung adalah wisman berkualitas.

Berkaca pada karakter wisman yang berkunjung selama pandemi COVID-19, banyak wisman berbuat onar dan melakukan pelanggaran selama liburan di Bali. Mereka tak tertib berlalu lintas dan bekerja ilegal bahkan menjadi sorotan warganet.

"Lebih tepatnya menyeleksi. Arah kebijakan ke depan menyeleksi tamu-tamu itu yang ke sini. Kan sekarang kita banyak yang deportasi kan? Itu bahkan enggak punya (biaya membeli) tiket untuk pulang, " katanya.

Beberapa aturan atau strategi yang bakal diterapkan misalnya wisman wajib menunjukkan tiket pulang-pergi saat masuk Bali, menentukan jumlah minimal pengeluaran atau uang jaminan selama liburan di Bali dan memastikan wisman berlibur dalam waktu yang lama di Bali.

"Jadi lebih ke arah visitor manajemen," katanya.

Penyeleksian wisman ini menurut Rai bakal menguntungkan pelaku usaha, karyawan, masyarakat setempat dan pemerintah. Uang yang dikeluarkan wisman berkualitas akan memberikan keuntungan ekonomi bagi Bali.

"Pengusaha akan untung omzet bertambah karena harga naik dan omzetnya bertambah sehingga meningkat juga service charge untuk karyawan. Di samping itu meningkat PHR (pajak hotel dan restoran) untuk pemerintah," katanya.

Rai optimistis jumlah kunjungan wisman di Bali tetap meningkat dengan pembatasan atau penyeleksian ini. Dengan catatan, Bali tetap mempertahankan kualitas tradisi dan budaya lokal.

"Kita harus menjaga alam Bali, Budaya bali, krama Bali itu akan eksis. Kalau budaya hilang, tergradasi itu yang berbahaya jadi mereka. Ini taksu Bali yang menyebabkan mereka datang ke Bali," katanya.

Sistem kuota ini dilontarkan Koster dalam acara masa depan 100 tahun. Sistem kuota ini untuk menekan fenomena turis asing yang membuat onar dan langgar aturan.

Selain itu, Jika tak dibatasi, menurutnya akan banyak turis 'nakal' yang datang ke Bali.

"Ini salah satu yang isu yang dibahas juga dalam Bali masa depan 100 tahun yang akan datang. Jadi kita akan menerapkan satu kebijakan, tidak lagi mass tourism, akan kita batasi dengan menerapkan sistem kuota. Sistem kuota dalam 100 tahun ke depan ini," kata Koster di Seminyak, Bali, Kamis (4/5) malam.

"Kalau kita biarkan terus, lama-lama ini yang datang ini wisatawan murahan. Paling makan nasi bungkus, naik sepeda motor nggak pakai helm, sudah begitu melanggar lagi. Terakhir bobol ATM. Ini harus diselesaikan tidak secara parsial, tapi harus komperhensif," ujarnya.

Media files:
01gkr2r1k9pjq5er6sma2bz8z2.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar