Mar 12th 2025, 12:53, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar di Akmil Magelang, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyebut dirinya tak terlalu berambisi menambah kuota haji. Menurutnya, hal itu bisa memunculkan potensi penyimpangan. Saat ini kuota haji untuk jemaah Indonesia sebanyak 221 ribu jemaah.
"Memang saya tidak terlalu berambisi untuk menambah kuota haji. Karena kalau menambah kuota haji ini, membuka peluang untuk terjadinya penyimpangan," ujarnya di gedung KPK, Jakarta pada Rabu (12/3).
"Kenapa? Karena kita, Mina tidak pernah bertambah. Segitu-gitunya kavlingnya sama dengan Arab ya kan. Nah kita kan sudah ukur kuotanya Indonesia sekian, kuotanya negara-negara sekian," ujar dia.
"Tiba-tiba kita akan tambah misalnya 20 ribu (orang). Ya. Mau taruh kasur di mana gitu kan," sambungnya.
Menurutnya, hal ini justru berpotensi membuat jemaah Indonesia nyelonong ke tempat jemaah dari negara lain.
Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Foto: Shutterstock
"Akhirnya nanti kalau itu ditambah, ya itulah kadang-kadang nyerbu kemahnya orang, nyerbu makanannya orang, nyerbu busnya orang. Mau ditolak orang Indonesia juga kan. Nah jadi, saya kira yang kita akan pentingkan di sini adalah penambahan pendampingan," tuturnya.
Nasaruddin menilai lebih baik menambah pendamping haji karena lebih memudahkan para jemaah.
"Karena kalau pendampingannya itu kan lebih banyak artinya jemaah haji kita itu akan terlayani dengan baik. Karena kalau orang-orang Arab yang melayani mereka, tidak bisa bahasa Arab kan," ucap dia.
"Nah kalau pendampingannya dari kita bisa bahasa Arab. Nah itu saya minta kepada Menteri Haji, Pak tolong jangan dikurangi, kan dikurangi 50% ini, kuota pendampingan ini. Itu sebetulnya pendampingan haji yang banyak itu membantu pemerintah Saudi Arabia," pungkas dia dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar