Search This Blog

Kata Pengungsi: 7 Tahun di RI, Sempat di Puncak, Minta Kejelasan Nasib ke UNHCR

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kata Pengungsi: 7 Tahun di RI, Sempat di Puncak, Minta Kejelasan Nasib ke UNHCR
Jun 30th 2024, 11:52, by Ahmad Romadoni, kumparanNEWS

Kondisi tenda pengungsi warga negara asing (WNA) di depan kantor UNHCR, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (30/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
Kondisi tenda pengungsi warga negara asing (WNA) di depan kantor UNHCR, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (30/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan

Sudah sepuluh hari terakhir ini trotoar di depan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Kuningan, Jakarta Selatan, dipenuhi tenda-tenda pengungsian.

Para pengungsi yang sebagian besar berasal dari negara-negara konflik seperti Somalia, Sudan, Afghanistan, Rohingya, Irak, Iran dan Yaman, telah mendirikan tenda di lokasi tersebut dengan harapan mendapatkan keadilan dan perhatian dari pihak UNHCR.

Salah seorang pengungsi asal Somalia, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan dirinya telah tinggal di Indonesia selama tujuh tahun.

"Saya sudah tujuh tahun tinggal di Indonesia, sebelumnya kami tinggal di Puncak," kata dia yang berbicara dengan bahasa Arab di lokasi, Minggu (30/6).

Kini, bersama dengan pengungsi lainnya, ia mendirikan tenda di depan kantor UNHCR selama sepuluh hari terakhir. Para pengungsi mendirikan tenda di depan kantor UNHCR dengan tujuan mencari keadilan.

"Kami di sini mencari keadilan," ucap dia.

Kondisi tenda pengungsi warga negara asing (WNA) di depan kantor UNHCR, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (30/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
Kondisi tenda pengungsi warga negara asing (WNA) di depan kantor UNHCR, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (30/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan

Mereka berharap dengan berada di dekat kantor UNHCR dapat lebih mudah mengakses bantuan dan layanan yang seharusnya diberikan kepada mereka.

Lebih jauh, ia menuturkan selama sepuluh hari berada di lokasi tersebut, tidak ada tindakan dari pihak kepolisian maupun Satpol PP.

"Tidak ada yang menegur kami selama sepuluh hari ini," katanya.

"Kami makan dari bantuan orang-orang yang lewat," jelasnya.

Hingga berita ini dimuat, para pengungsi masih bertahan di lokasi tersebut. Mereka berharap ada perhatian lebih dari pemerintah dan UNHCR untuk memperbaiki kondisi mereka yang sudah bertahun-tahun tinggal di Indonesia tanpa kepastian.

Support Ditindak

Kasatpol PP Jakarta, Arifin meminta UNHCR segera berkomunikasi dengan Wali Kota Jakarta Selatan terkait nasib para pengungsi. Dengan begitu, penanganan bisa lebih cepat dan tidak ada lagi yang membangun tenda di pinggir jalan di salah satu kawasan utama Jakarta.

"Setahu saya sudah sering ditertibkan namun berulang kembali. Sebaiknya dari pihak UNHCR bisa berkoordinasi dengan Wali Kota Jaksel. Kami prinsipnya siap men-support untuk dilakukan penindakan," kata Arifin saat dihubungi, Minggu (30/6).

Media files:
01j1kp1cxf3avp9caz9bfzdcjp.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar