Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kedua kiri) bertemu dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
Bursa saham Asia dibuka menguat pada Senin (9/6), merespons positif data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang melebihi ekspektasi dan seiring pertemuan pihak AS dan China di London, Inggris, yang diharapkan dapat meredakan ketegangan dagang antara kedua negara pelaku ekonomi terbesar itu.
Bursa saham global juga mengalami kenaikan tajam, sementara nilai tukar USD mulai terkoreksi dari penguatan sebelumnya.
Mengutip Reuters, Indeks MSCI (.MIAPJ0000PUS) untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen pada awal perdagangan Senin (9/6). Indeks Hang Seng Hong Kong (.MSI) melonjak 1,3 persen, menembus level 24.000 untuk pertama kalinya sejak 21 Maret. Di Jepang, indeks Nikkei tercatat naik 0,9 persen.
Sebelumnya, bursa Wall Street ditutup menguat tajam pada Jumat (6/6) setelah data ketenagakerjaan meredakan kekhawatiran akan dampak negatif dari kebijakan tarif Trump terhadap ekonomi terbesar dunia. Sementara itu, aset-aset safe haven seperti emas tetap melemah setelah aksi jual besar-besaran.
Namun, sentimen pasar sedikit tertekan oleh ketegangan di Los Angeles, di mana Presiden Trump mengerahkan Garda Nasional California untuk meredam demonstrasi atas kebijakan imigrasinya.
Dolar AS melemah 0,3 persen terhadap yen menjadi 144,39, memangkas penguatan 0,9 persen pada Jumat (6/6). Sementara itu, euro naik 0,2 persen menjadi USD 1,1422.
Perwakilan dagang utama dari AS dan China dijadwalkan bertemu untuk membahas mineral-mineral penting yang sebagian besar produksinya dikuasai China. Pertemuan ini menyusul komunikasi langka antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping pada pekan lalu.
"Kebijakan perdagangan akan tetap menjadi ketidakpastian makro yang besar," ujar Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior di Capital.com. "Tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan bisa memberikan dorongan baru bagi pasar di awal pekan," tambahnya.
Presiden Trump menyatakan melalui media sosial bahwa Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer akan menjadi delegasi AS dalam perundingan dengan China. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menyebut Wakil Perdana Menteri He Lifeng akan hadir di Inggris untuk pertemuan perdana mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan China-AS.
Data pada Jumat (6/6) lalu menunjukkan bahwa pengusaha di AS menambah 139.000 lapangan kerja pada Mei, lebih sedikit dari 147.000 pada April, tetapi masih melebihi perkiraan konsensus Reuters yang sebesar 130.000.
Perhatian pasar kini tertuju pada data inflasi yang akan dirilis Rabu mendatang, yang diperkirakan akan mempengaruhi ekspektasi pasar terkait waktu penurunan suku bunga oleh The Fed.
Jeff Ng, Kepala Strategi Makro Asia di SMBC, mengatakan bahwa pasar menghadapi "nasib campuran" pada hari Senin (9/6), antara optimisme atas perundingan dagang dan data ekonomi AS, serta kekhawatiran akan potensi kerusuhan sosial di California.
"Jika ada kemajuan dalam perundingan dagang, itu bisa membantu, tapi pasar tampaknya belum terlalu memasukkan kemungkinan terobosan besar dalam harga," kata Jeff.
"Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa sedang terjadi protes di Los Angeles dan Garda Nasional telah dikerahkan, jadi kami harus tetap waspada terhadap risiko-risiko peristiwa," tutur Jeff.
Harga emas spot turun 0,2 persen ke USD 3.303,19 per ons, sementara minyak mentah AS stabil di USD 64,56 per barel setelah dua hari kenaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar