Search This Blog

Kalah dari Malaysia dan Singapura, Rasio Wirausaha RI Baru 3,57 Persen

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kalah dari Malaysia dan Singapura, Rasio Wirausaha RI Baru 3,57 Persen
Mar 12th 2025, 14:06, by Abdul Latif, kumparanBISNIS

Mendag Budi Santoso di kantornya, Rabu (12/3/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Mendag Budi Santoso di kantornya, Rabu (12/3/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan saat ini rasio wirausaha Indonesia lebih rendah dibandingkan Malaysia dan Singapura.

Rasio wirausaha Indonesia baru capai angka 3,57 persen. Sementara negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand telah capai rasio wirausaha 4 persen dan Singapura 8,6 persen.

Menurut dia, untuk menjadi negara maju rasio kewirausahaan Indonesia harus meningkat jadi 10-12 persen.

"Jadi kita harus mengejar rasio kewirausahaan kita dengan berbagai cara, bagaimana kita bisa meningkatkan potensi para UMKM kita," kata Budi dalam acara Peluncuran dan Franchising Expo (ILFEX) 2025 di kantornya, Rabu (12/3).

Budi menilai untuk menimgkatkan rasio wirausaha Indonesia diperlukan penguatan produk lokal serta kemitraan usaha berbasis waralaba dan lisensi.

Dia kemudian membeberkan laporan kegiatan usaha tahun 2024 yang memuat data waralaba di Indonesia. Industri waralaba menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 97.872 orang, dengan total omzet mencapai Rp 143,25 triliun dan jumlah gerai yang dikelola sendiri 34.503 gerai dan 17.786 gerai yang diwaralabakan.

Logo Kementerian Perdagangan. Foto: Kemendag RI
Logo Kementerian Perdagangan. Foto: Kemendag RI

Sementara berdasarkan data Kemendag, per Februari 2025 ada 157 pemberi waralaba dalam negeri dan 154 pemberi warlaaba luar negeri.

"Dari jumlah tersebut, sektor food and beverage masih mendominasi dengan komposisi 47,77 persen, diikuti jasa kecantikan, pendidikan non-formal, ritel, dan lainnya," terang Budi.

Salah satu gelaran yang diharapkan bisa meningkatkan rasio wirausaha Indonesia adalah Indonesia Licensing and Franchise Export (ILFEX) 2025. Budi menyebut acara ini digelar sebagai wadah promosi sehingga dapat masuk ke pasar global.

Kegiatan ini digelar dalam gelaran Trade Expo Indonesia yang dijadwalkan pada 15-19 Oktober 2025 di ICE BSD, Tangerang.

"Jadi waralaba dan lisensi Indonesia ini kita ingin masuk ke pasar ekspor, jadi masuk ke pasar global. Kalau kita lihat kan sudah ada seperti Alfamat, kemudian ada Ayam Gepuk Pak Gembus, ada Kebab Turki Baba Raffi, kemudian Taman Sari Royal Heritage, Roti Ropi yang dari Klaten dan lain-lain," tutupnya.

Media files:
01jp4bqy05wcskbs8kp47pnrqt.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar