Oct 26th 2024, 20:46, by Hutri Dirga Harmonis, kumparanWOMAN
Cita Tenun Indonesia (CTI) menampilkan peragaan busana bertajuk Dialektika di gelaran Jakarta Fashion Week 2025 hari ketiga pada Rabu (23/10) di City Hall Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan. Dialektika merupakan konsep yang dirancang CTI untuk melahirkan interpretasi baru para desainer mode terhadap wastra Tenun.
CTI menggandeng tiga desainer ternama Tanah Air untuk meramaikan peragaan busana Dialektika. Mereka adalah Asha Samara Darra untuk rumah mode Oscar Lawalata Culture, Felicia Budi untuk label fbudi, dan Era Soekamto. Ketiganya menampilkan koleksi busana tenun dengan karakter yang berbeda-beda.
Koleksi Oscar Lawalata Culture untuk Dialektika
Peragaan busana Dialektika tiga babak ini dimulai dengan koleksi pakaian siap pakai yang dibuat dari kain Tenun Songket Halaban oleh desainer Asha Samara Darra untuk Oscar Lawalata Culture. Tenun Songket Halaban berasal dari Sumatra Barat yang memiliki karakteristik timbul karena adanya penambahan benang Pakan di atas benang Lungsi saat proses produksinya.
Koleksi Dialektika pertama ini hadir dalam 10 look busana siap pakai untuk perempuan yang menggabungkan desain kontemporer dan tradisional. Sang desainer, Asha, menampilkan palet dengan warna-warna pastel yang cerah dan memanjakan mata di sepanjang runway.
Seluruhnya merupakan busana one-set dengan model lengan pendek dan panjang yang memiliki bawahan celana. Semua atasan memiliki ragam motif timbul yang menarik dan dilengkapi aksen rumbai pada bagian bawahnya.
Koleksi fbudi untuk Dialektika
Dialektika kedua menampilkan interpretasi desainer Felicia Budi terhadap wastra Tenun Sobi Muna dari Sulawesi untuk labelnya, fbudi. Ladies, Tenun Sobi merupakan jenis tenun khas Suku Bugis yang motifnya hanya ada di bagian depan kain.
Busana karya Felicia juga hadir dalam 10 look, namun dengan model dan warna yang lebih beragam. Ada tiga look untuk laki-laki dan tujuh look untuk perempuan.
Felicia menghadirkan blazer dengan warna krem, coat hitam, dan outer navy untuk laki-laki. Ketiga busana ini memiliki motif tenun yang senada, yakni geometri.
Sementara busana perempuan hadir dengan model blazer, dress, atasan, dan one-set. Masih dengan motif tenun geometri, Felicia memilih palet yang lebih beragam seperti hijau tosca, krem, oranye, hingga kuning mustard.
Koleksi Era Soekamto untuk Dialektika
Babak ketiga Dialektika ditutup dengan suguhan busana yang menggabungkan Tenun Cual Sambas dengan Batik Tulis Jawa karya Era Soekamto. Era menamai koleksinya yang berenergi maskulin namun tetap menampilkan sisi feminin itu dengan sebutan Pakerti.
Koleksi Pakerti yang merupakan busana untuk perempuan hadir dalam potongan atasan yang mirip kebaya bermotif batik. Ada pula outer model lengan pendek dan tunik yang dipadukan dengan kain tenun sebagai bawahannya. Era memilih warna emas sebagai dominasi koleksi Pakerti yang terdiri dari 10 look ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar