Jun 30th 2024, 12:31, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Sedikitnya 18 orang tewas dan 19 luka parah dalam rangkaian bom bunuh diri di Nigeria pada Sabtu (29/6). Menurut laporan tim penyelamatan darurat, terjadi tiga ledakan di tiga tempat berbeda dalam satu hari.
Salah satunya terjadi di kota Gwoza. Jubir polisi setempat mengatakan, seorang perempuan dengan bayi diikat di punggungnya meledakkan bahan peledak di tengah acara resepsi pernikahan.
Serangan lainnya di kota perbatasan seberang Kamerun menargetkan sebuah rumah sakit dan pemakaman bagi para korban ledakan pernikahan sebelumnya.
Menurut Badan Manajemen Darurat Negara Bagian Borno (SEMA), setidaknya 18 orang tewas dan 42 lainnya terluka imbas rangkaian serangan itu.
"Sejauh ini, 18 kematian telah dilaporkan, terdiri dari anak-anak, pria, wanita dan wanita hamil," kata Kepala SEMA, Barkindo Saidu, dikutip dari AFP.
Sebanyak 19 orang yang terluka parah dibawa ke ibu kota daerah Maiduguri. Sementara 23 lainnya menunggu evakuasi.
Seorang anggota milisi yang membantu militer Gwoza mengatakan, dua rekannya dan seorang tentara juga tewas dalam serangan lainnya. Ledakan lain itu terjadi di sebuah pos keamanan, namun polisi belum mengkonfirmasi jumlah korban di sana.
Militan Boko Haram merebut, Gwoza pada 2014 ketika kelompok tersebut mengambil alih sebagian wilayah di Borno utara.
Kota ini direbut kembali oleh militer Nigeria dengan bantuan pasukan Chad pada 2015, namun Militan Boko Haram terus melancarkan serangan dari pegunungan dekat Gwoza.
Boko Haram telah melakukan penggerebekan, membunuh laki-laki dan menculik perempuan yang bepergian ke luar kota untuk mencari kayu bakar dan buah akasia.
Kekerasan tersebut telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang dan membuat sekitar dua juta orang mengungsi di timur laut Nigeria.
Konflik telah menyebar ke negara tetangga Niger, Kamerun dan Chad. Mereka kini mendorong pembentukan koalisi militer regional untuk melawan militan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar