Jun 30th 2024, 12:00, by Sena Pratama, kumparanOTO
Siapa yang tak kenal Honda Super Cub? Pabrikan asal Jepang itu harus menyudahi kiprah dari motor bebek paling ikonik tersebut karena terkait masalah regulasi emisi.
Disitat dari Carscoop, Super Cub 50 lebih tepatnya dijadwalkan akan berhenti diproduksi paling cepat pada tahun 2025 mendatang. Sebab, regulasi gas buang terbaru yang diterapkan Jepang tidak kompatibel dengan sepeda motor di bawah 50 cc.
Karena kecilnya kubikasi jantung mekanis itu pula, maka pabrikan diharuskan membuat konverter katalik pada jalur gas buang yang lebih baik. Sayangnya ini menjadi tantangan tersendiri, baik dari sudut pandang teknis hingga biaya pembuatannya.
Kemudian, segmen motor bermesin 50 cc kini diramaikan oleh kehadiran e-bike yang turut mempengaruhi jumlah penjualan. Motor mesin bakar pada kelas ini hanya mampu terjual 92.824 unit di Jepang, anjlok dibanding masa kejayaannya tahun 1982 yang bisa terjual hingga 2,78 juta unit.
Honda diketahui memimpin pasar motor bebek di Negeri Sakura sebesar 80 persen. Perusahaan juga tidak memiliki rencana untuk mengembangkan atau melanjutkan model-model dengan kapasitas 50 cc atau di bawahnya.
Bila Honda menginginkannya, maka itu akan terbentur dengan harga jual yang ditawarkan. Misalnya, membuat model motor bebek 50 cc yang sesuai dengan regulasi pemerintah Jepang akan membuat banderolnya meningkat 200 ribu-300 ribu yen atau setara Rp 20-30 jutaan.
Kenaikan harga tersebut akan membuatnya menempel dengan motor bebek Honda lainnya yang punya kapasitas enjin lebih besar seperti 125 cc. Merek sayap kepak itu sejatinya masih punya cukup banyak model 50 cc meliputi Cross Cub, Benly, dan CRF50F untuk anak-anak.
Lantas, apakah ini akhir dari perjalanan Honda Super Cub? Nyatanya tidak, sebab masih ada seri yang menggunakan mesin 125 cc seperti Super Cub C125, dan saudaranya yang lain meliputi CT125, Dax 125, atau Monkey 125 yang masih akan terus dipasarkan di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar