Sebanyak 22 orang tenggelam usai kapal yang mereka tumpangi terbalik di lepas pantai Turki, Jumat (15/3). Tujuh orang di antara para korban adalah anak-anak.
Belum diketahui jumlah pasti penumpang di kapal tersebut. Dua orang diselamatkan oleh petugas pantai Turki dan dua lainnya berhasil menyelamatkan diri sendiri. Kewarganegaraan para korban ini belum diketahui.
Kapal itu terbalik di pulau terbesar Turki, yang disebut Gokceada atau Imbros, yang terletak di Laut Aegea di lepas pantai provinsi barat laut Canakkale, dekat pulau Lemnos, Yunani.
"Penjaga pantai Turki menemukan 22 mayat termasuk tujuh anak-anak," kata kantor gubernur setempat dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Sabtu (16/3).
Operasi pencarian dan penyelamatan didukung oleh satu pesawat, dua helikopter, sebuah drone, 18 perahu dan 502 personel.
Turki menampung hampir empat juta pengungsi, sebagian besar warga Suriah.
Banyak migran mencoba mencapai pulau-pulau Yunani dari pantai barat Turki dengan harapan bisa mencapai negara-negara Uni Eropa yang makmur, dan banyak dari mereka yang meninggal dalam perjalanan laut yang berbahaya.
Para pejabat mengatakan kapal itu mulai tenggelam pada malam hari dan pada hari Jumat. Banyak ambulans yang bersiaga di pelabuhan Kabatepe dekat Gokceada.
Terjadi peningkatan upaya penyeberangan migran di perairan antara Turki dan Yunani dalam beberapa pekan terakhir.
Penjaga pantai Turki menyebut bahwa mereka telah menyelamatkan atau mencegat beberapa ratus migran, termasuk anak-anak, yang berusaha menyeberang ke Yunani sejak awal minggu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar