Dec 31st 2023, 06:05, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) berencana memberlakukan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh sesuai dengan tingkat keramaian penumpang. Berita ini paling banyak dibaca di kumparanBISNIS pada Sabtu (30/12).
Selain itu, ada juga kabar terkait pendapat Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo bahwa penambahan stasiun kereta cepat di Kopo, Kota Bandung bisa mengurangi value Whoosh sebagai kereta yang memiliki waktu tempuh cepat. Berikut rangkuman berita populer.
Wamen BUMN: Tarif Whoosh Bakal Diatur
Rencana pemberlakuan tarif Whoosh sesuai dengan tingkat keramaian penumpang diungkap oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Dia menyebut saat ramai, akan diberlakukan tiket mahal, ketika sepi harganya akan diturunkan.
Simulasinya terlihat di bulan ini yang harga tiket kelas ekonomi promo Rp 200 ribu khusus Senin-Kamis, sedangkan Jumat-Minggu Rp 250 ribu.
"Nah ini kita lagi diskusi mengenai dana balancing-nya supaya nanti saat jam-jam kurang ramai, kita turunkan harga. Nah weekend mungkin lebih mahal. Kita lihat average-nya seperti apa. Kita lagi simulasi dana balancing ini," ujarnya saat peluncuran Kereta Eksekutif dan Luxury New Generation KA Argo Dwipangga Next Generations di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (30/12).
Penyesuaian tarif tiket Whoosh ini juga demi menggenjot jumlah penumpang. Sayangnya, jumlah penumpang Whoosh dalam 2 bulan ini masih di bawah target.
Sebab KCIC pernah menargetkan Whoosh bisa mengangkut 30 ribu orang per hari. Sementara realisasi saat ini, jika 1,02 juta penumpang dibagi 2 bulan baru terangkut rata-rata 17.136 penumpang per hari.
KAI Respons Rencana Bangun Stasiun Kopo
Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo menilai dengan penambahan stasiun, titik pemberhentian kereta juga akan bertambah sehingga waktu tempuh kereta juga akan berkurang. Terlebih, posisi Stasiun Kopo ini nantinya akan berdekatan dengan dua stasiun Whoosh yang kini sudah beroperasi, yaitu Stasiun Padalarang dan Tegalluar.
Nanti kecepatannya enggak optimal," tutur Didiek saat ditemui di sela acara BPH Migas Awards 2023 di Aston Lake Sentul Resort, Bogor, Jumat (29/12) malam.
Adapun wacana penambahan stasiun ini adalah usulan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Didiek menjelaskan saat ini wacana tersebut masih dikaji oleh pemerintah. Terakhir, dia mengatakan KAI menunggu respons dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan soal usulan Moeldoko itu.
"Belum, belum (dikomunikasikan ke KAI)," kata Didiek saat ditanya informasi perkembangan pembahasan di kementerian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar