Search This Blog

Olah Sampah Jadi Listrik, TPPAS Legok Nangka Diklaim Jadi yang Tercanggih di RI

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Olah Sampah Jadi Listrik, TPPAS Legok Nangka Diklaim Jadi yang Tercanggih di RI
Jul 29th 2023, 10:53, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat bertemu dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Jepang di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat bertemu dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Jepang di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengeklaim proyek Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung, menjadi yang terbesar di Indonesia. Konsep waste to energy yang dipakai pun diklaim menjadi yang pertama digunakan di Indonesia.

Sejauh ini, Ridwan mengatakan pihaknya baru saja mengumumkan pemenang lelang dari proyek yakni Konsorsium Sumitomo Hitachi Zosen. Konsorsium itu berasal dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) atau Badan Kerja Sama Internasional Jepang milik pemerintah Jepang.

Dengan konsep waste to energy, Ridwan menyebut sampah yang dihasilkan akan diolah menjadi energi kemudian akan dibeli oleh PT PLN sebagai pembangkit listrik tenaga sampah. Hal itu disebutnya menjadi yang pertama dilakukan di Indonesia.

"Dengan teknologi ramah lingkungan waste to energy, Legok Nangka bakal menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)" kata dia melalui keterangan yang diterima pada Sabtu (29/7).

Menurut Ridwan, kapasitas energi listrik yang dihasilkan dari pengolahan sampah itu bakal mencapai angka 18 Megawatt. Dengan pengolahan sampah yang dilakukan itu, diharapkan target yang dicanangkan oleh pemerintah untuk menciptakan net zero emmision pada tahun 2060 dapat tercapai.

"Dengan kapasitas listrik yang dihasilkan mencapai 18 Megawatt," ucap dia.

Dalam proyek tersebut akan dibangun fasilitas penampungan dan pemrosesan sampah perkotaan yang berasal dari enam kabupaten dan kota di Jabar, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung Barat. Diperkirakan, tonase yang mampu diolah sebanyak kurang lebih 2.131 ton per hari.

"Semoga segala urusan dilancarkan, sehingga pengelolaan persampahan regional di enam wilayah tersebut memasuki babak baru yang solutif, teknologis, dan komprehensif," kata dia.

Melalui keterangannya pula, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jabar, Prima Mayaningtias, menyebut TPPAS Legok Nangka telah masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Nantinya, harga jual tenaga listrik yang dihasilkan dari TPPAS Regional Legok Nangka dapat mencapai angka USD cent 13,25/kWh atau jauh di atas biaya produksi listrik dari energi terbarukan yang berada di angka USD cent 6,8/kWh.

Selain dukungan harga jual listrik, pemerintah pusat juga telah memberikan dukungan kelayakan proyek TPPAS Legok Nangka melalui Kementerian Keuangan yang tertera dalam Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan sebagai upaya meningkatkan bankabilitas proyek.

"Harga jual listrik sebesar itu menarik minat pihak swasta untuk mengelola sampah di sana," ungkap dia.

Media files:
01h6fs9zrj4sc9n2mn8eeh48p8.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar