Sejumlah rumah milik warga di Kabupaten Lahat rusak akibat banjir bandang belum lama ini. (foto: Dok. BPBD)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) mengingatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi puncak musim hujan pada Desember ini.
Meski curah hujan di wilayah Sumsel diprediksi berada pada kategori normal, pengalaman bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera Barat dan Sumatera Utara menjadi peringatan serius agar kejadian serupa tidak terulang.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wan Dayantolis, mengatakan Desember merupakan puncak musim hujan utama di sebagian besar wilayah Sumsel, dengan curah hujan mencapai 300–400 mm atau kategori sedang hingga lebat.
"Potensi bencana hidrometeorologi tetap ada. Perlu kewaspadaan dan antisipasi dari pemangku kepentingan terkait agar kejadian seperti di Sumatera Barat dan Utara dapat diantisipasi," ujarnya.
Wan menjelaskan, secara klimatologis kondisi curah hujan memang relatif normal, namun topografi Sumsel membuat beberapa wilayah memiliki risiko berbeda. Daerah barat dengan kontur berbukit berpotensi mengalami banjir bandang maupun longsor apabila hujan turun intensitas tinggi dalam waktu lama.
Sementara itu, kawasan tengah dan timur Sumsel berpotensi mengalami genangan akibat sistem drainase yang tidak optimal dalam menampung limpasan air hujan.
Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah daerah, terutama dalam memperkuat mitigasi dini seperti pemetaan wilayah rawan, patroli daerah aliran sungai, pengecekan kondisi drainase, hingga koordinasi lintas lembaga.
"Meski hujan normal, tetap berpotensi memicu bencana. Ini yang harus diantisipasi sejak awal," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar