Istri di Palembang bernama Meta Sari (30) melaporkan suami sirinya, E (33), ke Polda Sumsel setelah bertahun-tahun mengalami penyiksaan. Foto : Dok. Urban Id
Seorang istri di Palembang, bernama Meta Sari (30) melaporkan suami sirinya, E (33), ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel) setelah bertahun-tahun mengalami penyiksaan.
Meta datang ke ruang SPKT Polda Sumsel pada Jumat sore (28/11/2025) dengan kondisi memprihatinkan. Wajahnya lebam, dahi lecet, dan tubuhnya tampak lemah. Ia berjalan sambil membawa anaknya, ditemani petugas yang membantu menggendong sang buah hati.
Bahkan sebelum datang ke Polda Sumsel, Meta mengaku baru saja menjadi korban penganiayaan pada pagi hari di rumahnya di Rusun Blok 33, Kelurahan 24 Ilir, Bukit Kecil. Tanpa alasan jelas, suami sirinya tiba-tiba memaki dan memukulnya berkali-kali saat dirinya baru bangun tidur.
"Dia langsung marah-marah dan memukul. Saya tidak tahu salah saya apa," ucap Meta dengan suara bergetar.
Lebih menyedihkan, Meta menyebutkan dirinya sedang hamil dua bulan. Namun kondisi itu tak membuat pelaku berhenti melakukan kekerasan. Ia menyebut tindakan kasar tersebut sudah lama terjadi dan semakin parah ketika suaminya mabuk.
Jari kelingking anaknya yang dipotong pelaku pada 2018, ketika sang anak berusia tiga tahun. Foto : Urban Id
Tak hanya Meta yang menjadi sasaran. Anaknya yang kini berusia 11 tahun juga pernah mengalami penganiayaan ekstrem oleh pelaku. Pada 2018, ketika sang anak berusia tiga tahun, jari kelingking tangan kanannya nyaris putus setelah ditebas menggunakan golok.
"Waktu itu tiba-tiba saja dia marah dan mengambil golok. Jari anak saya sampai putus ujungnya," ungkapnya sambil menahan tangis.
Sementara itu, KA Siaga 3 SPKT Polda Sumsel, AKP Sutioso, membenarkan bahwa laporan telah diterima dan akan diproses sesuai prosedur.
"Laporan sudah kita terima dan saat ini kasusnya dalam penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar