Nov 16th 2024, 17:23, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS
Seekor lembu laut bernama Tico sukses melakukan perjalanan epik di Amerika Selatan, berpetualang sejauh ribuan kilometer.
Spesies lembu laut india barat atau lembu laut amerika utara (Tricheus manatus) ini pertama kali diselamatkan bersama saudaranya di Praia das Agulhas, Fortim, Ceará, Brasil, pada 15 Oktober 2014. Kedua hewan ditemukan terdampar saat masih bayi.
Mereka kemudian dibawa ke Pusat Rehabilitasi Mamalia Laut AQUASIS. Tico diberi makan dan dirawat oleh tim selama bertahun-tahun, lalu dipindahkan ke kandang berbeda dan tumbuh di sana hingga dewasa.
Tico dilepasliarkan di Praia de Peroba, Icapuí, Ceará, Brasil, pada 6 Juli 2022, setelah hampir 8 tahun di pusat rehabilitasi. Sebelum dilepasliarkan, alat pelacak radio dan GPS dipasang di tubuhnya, sehingga memungkinkan peneliti melacak Tico di alam liar.
Awalnya Tico tinggal di dekat pantai, tapi pada hari ke-9 di alam liar, data penanda menunjukkan dia berada lebih dari 300 kilometer dari lokasi pelepasan, di tempat yang berjarak 40 kilometer dari pantai. Karena ini sesuatu yang tidak biasa bagi mamalia yang juga bisa disebut duyung, tim berusaha menyelamatkannya, tapi Tico kemudian kembali ke pantai.
Di hari ke-12, Tico ditemukan terperangkap di sebuah kandang ikan, tapi berhasil selamat dan lepas tanpa cedera. Tico ditemukan berada di perairan internasional di sekitar Guyana Prancis pada 5 Agustus 2022, setelah menempuh perjalanan lebih dari 2.000 kilometer dari lokasi pelepasan.
Secara keseluruhan, Tico terpantau berenang sejauh 4.000 kilometer dari Brasil ke Venezuela selama 62 hari, menjadi perjalanan terpanjang lembu laut india barat yang pernah didokumentasikan. Tim yang memantaunya melakukan kontak dengan organisasi dan peneliti lain selama Tico melakukan perjalanan.
Hasil analisis lebih lanjut mengungkap bahwa pola pergerakan Tico tidak menentu, bergerak jauh dari area makanan dan air tawar, yang keduanya merupakan bagian penting bagi kelangsungan hidup manatee. Karena karakteristik pergerakannya tak biasa, tim memutuskan untuk kembali menangkap Tico.
Tico berhasil ditangkap di Pulau La Blanquilla, Venezuela, pada 5 September 2022. Ia kehilangan berat badan hingga 85 kilogram dan ditemukan adanya kantong plastik di sistem pencernaannya. Tim segera mengeluarkan plastik itu dari perut Tico.
"Kami menerima email tak terduga dari dua nelayan di dekat Tobago yang mengatakan bahwa mereka melihat manatee dengan tanda pengenal. Kami pikir itu mungkin Tico, dan kami dapat memastikan bahwa itu memang Tico. Kami sangat senang, beberapa dari kami menangis," kata Vitor Luz Carvalho, dokter hewan senior AQUASIS dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip IFL Science.
Saat Tico tiba di Kepulauan Margarita di Venezuela, kondisi fisiknya sudah buruk. Seorang kru berhasil membawanya ke akuarium lokal untuk menjalani perawatan intensif dan rehabilitasi yang dibutuhkannya."- Vitor Luz Carvalho, dokter hewan di AQUASIS -
Kecepatan dan arah perjalanan Tico membuat tim menemukan bahwa mamalia tersebut terperangkap di Arus Brasil Utara (NBC), arus deras di pantai Amerika Selatan.
"Dengan mempelajari jalurnya, kita dapat berasumsi bahwa Tico mengalami perjalanan yang sangat melelahkan," kata Iury Simoes-Sousa, Ahli Oseanografi Fisik dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI).
"Berdasarkan simulasi kondisi laut masa lalu dan data satelit, kemungkinan ia menghadapi beberapa badai dahsyat. Dua sumber air tawar yang mungkin tersedia baginya adalah badai itu sendiri dan aliran Sungai Amazon yang encer yang berpotongan dengan arus laut."
Informasi ini penting untuk membawa Tico kembali ke Brazil guna menjalani rehabilitasi dan perawatan lebih lanjut.
"Tanpa perspektif tambahan dari Iury, saya tidak yakin kami akan mendapat izin untuk membawa Tico pulang," kata Camila Carvalho de Carvalho, koordinator pemantauan AQUASIS. "Data yang diberikan oleh seorang ahli kelautan sangat penting untuk dapat menceritakan kisah lengkap perjalanan Tico yang luar biasa dan panjang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar