Nov 16th 2024, 17:30, by Katondio B Wedya, kumparanBOLA
Eliano Reijnders menjadi salah satu pemain naturalisasi yang paling disorot akhir-akhir ini. Bukan karena permainannya yang bagus atau malah kurang baik, tetapi justru karena ia kurang mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong.
Usai debut ketika Timnas Indonesia ditahan Bahrain 2-2 pada Oktober lalu, Eliano berturut-turut tak masuk daftar susunan pemain (DSP) saat 'Garuda' kalah 1-2 dari China dan takluk 0-4 dari Jepang. Jadi artinya, adik Tijjani Reijnders itu bahkan tidak ada di daftar pemain cadangan.
Lantas, muncul pertanyaan, kenapa Eliano dinaturalisasi? Apakah pemain PEC Zwolle ini merupakan pemain pilihan Shin Tae-yong atau PSSI?
Apalagi, usai laga kontra Jepang, Shin mengutarakan alasan menepikan Eliano. Baginya, kualitas pemain yang bermain di divisi teratas Liga Belanda (Eredivisie) itu masih kurang baik.
"Soal Eliano, tidak dapat masuk ke skuad karena menurut saya belum baik. Masih susah bagi dia [Eliano] untuk masuk ke skuad saat ini. Jadi saya memilih seperti itu [menepikannya dari DSP]," ucap Shin dalam konferensi pers pascalaga, Jumat (15/11).
Kini, Arya Sinulingga selaku anggota Exco PSSI buka suara. Ia menegaskan bahwa sejak awal, Shin Tae-yong yang meminta agar Eliano dinaturalisasi. Maka dari itu, pihaknya juga bingung kenapa kini pemain 24 tahun itu terpinggirkan.
"Kita juga enggak tahu, ya, bingung juga kita kenapa Shin Tae-yong memilih tidak ambil Eliano [di DSP], kita cukup bingung. Kalau ada yang bilang ini bukan pilihan Shin Tae-yong, enggak. Ini pilihan Shin Tae-yong," tegas Arya dalam wawancara eksklusif dengan kumparan, Sabtu (16/11).
"Biar teman-teman tahu prosesnya, jadi ini ada pemain-pemain [yang ditawarkan] ke Shin Tae-yong, silakan Anda mau? Nah ketika dia bilang 'Oke', baru kita [PSSI] proses. Enggak akan ada kita proses kalau dia [Shin Tae-yong] enggak oke," tambahnya.
Eliano Reijnders bersama Mees Hilgers adalah dua pesepak bola pertama yang dinaturalisasi di Wilayah Ekstrateritorial Indonesia, tepatnya di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brussels, Belgia. Sumpah WNI mereka dilakukan pada 30 September lalu, sehingga bisa bela Timnas Indonesia di Oktober, padahal sebelumnya mereka diperkirakan baru bisa main pada November.
Menurut Arya, pihak yang mendorong percepatan itu adalah Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku butuh keduanya untuk laga tandang kontra Bahrain dan China.
"ia minta supaya mempercepat Hilgers dan Eliano, makanya kita sumpahnya di Belgia. Kalau misalnya Shin Tae-yong enggak minta betul, ya, prosesnya standar, mungkin baru sekarang [pas lawan Jepang] mungkin Hilgers main," tutur Arya.
"Sebelum lawan Bahrain kita proses [Eliano dan Hilgers], H-7 atau H-8 sebelum lawan Bahrain itu sudah selesai, lho. Dia yang minta cepat, kita kerja gila, pemerintah support total, jadi apa yang diminta pelatih itu yang kita siapkan. Ini hidangkan, silakan bikinlah formasinya. Itu sudah keputusan Shin Tae-yong. PSSI enggak akan ambil pemain bukan rekomendasi pelatih. Kalau kami tawarkan, iya," lanjutnya.
Ucapan Shin Tae-yong yang bilang bahwa Eliano tidak cukup baik, padahal dia pemain Liga Belanda memang membuat PSSI bingung. Namun pada akhirnya, PSSI tak boleh mengintervensi DSP.
"Kita bingung, kelas Eredivisie dibilang enggak cocok. Tapi kita harus hargai pelatih, itu bukti enggak ada intervensi dari kami siapa yang dimainkan. Kita kecewa boleh, tapi intervensi, ketum [Erick Thohir] itu enggak intervensi," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar